Banner 468 x 60px

 

Jumat, 07 Februari 2020

Langkah-langkah agar Mutqin dalam ilmu (Tahdir dan Muzakarah)

0 komentar
Langkah-langkah agar mutqin dalam ilmu (Tahdir dan Muzakarah) 

________

Pada pertemuan pertama (01/02) Daurah Syarh kitab al-Yaqut an-Nafis bersama Syekh Musthafa Abdunnabi beliau menyampaikan nasehat yang begitu berharga sebelum masuk dalam pembahasan kitab yang akan beliau syarah. Sebelumnya beliau paparkan bahwa Daurah Fikih ini adalah 'Mukadimah' bagi daurah² atau dars² selanjutnya bersama beliau yang akan diadakan di Ruwaq Indonesia. Sehingganya siapapun yang ingin tetap melanjutkan dars dan berkomitmen bersama beliau musti harus menguatkan pondasinya semenjak dars pertama ini supaya nantinya mendapatkan keterangan syekh secara menyeluruh. 

Beliau memulai nasihatnya dengan mengatakan bahwa nasehat ini sebetulnya sudah berulang² saya sampaikan, yaitu ; "sebelum kalian mendatangi pelajaran maka wajib bagi kalian untuk mempersiapkannya sebelum itu (تحضير), jangan pernah mendatangi dars dalam keadaan kosong sama sekali".

Kalau ada yang menyanggah (i'tirad), ilmu kan di kitab syekh? Cukup kita baca kitab bersama antum? 
Memang ilmu di kitab, tapi terkadang kamu membacanya tapi tidak paham. Sampai² dikatakan :

إن نصف عالم أضر على الناس من جاهل

"setengah² alim itu lebih berbahaya dari orang bodoh sama sekali"

Kenapa demikian? Orang bodoh ketika ditanya akan mengatakan : "aku tidak tau!" urusan selesai. 
Tapi kalau setengah alim yang mengira dirinya sudah tau maka akan menyesatkan orang lain karena dia sendiri sesat (ضال مضل).
Oleh karenanya wajib kalian mempersiapkan sebelum datang ke majelis. 

........

Bagaimana cara persiapan (tahdir)? 
Begini, umpamanya dars kita adalah matan Yaqut Nafis, maka kalian persiapkan sekadar yang akan kita baca nanti. Karena setiap dars kita tidak akan baca kurang dari itu tapi kadang lebih. 

Bacanya dengan cara taanni, santai dan tidak tergesa-gesa dan diulang²ngi tiga, empat dan bahkan 10 kali. Sekalipun sedikit. Setelah itu lihat penjelasan yang ditulis muallif. Seandainya setelahnya kamu baca Syarh tertentu (spt Mu'nis al-Jalis) maka itu lebih baik lagi. 

Setelah rangkaian tahdir diatas kamu kerjakan, kamu pasti memahami banyak hal dan juga bingung atau belum paham sebagiannya. Bahkan malah pemahamanmu tidak benar, tidak sesuai dengan maksud dan tujuan muallif. Ini ada, sering kali terjadi. 

Maka ketika kalian menghadiri dars, kalian akan memberikan "perhatian khusus" ketika sampai pada penjelasan yang tidak kalian pahami dan dianggap ruwet sebelumnya. Sehingganya kalian akan paham secara komplit setelah itu. 

Tapi,,,, kalau kalian tidak persiapan terlebih dahulu, maka mungkin kalian akan tidur. Ini sering dan bahkan banyak terjadi. Dia berdalih 'aku suka tidur ketika dars'. Ini tentunya dari setan.
Muzakarah

Setelah selesai dars maka jangan tidur sebelum mengulang pelajaran. Kalau kalian tidur sebelum mengulanginya maka kalian telah menyia²kan usaha yang telah dimulai.*
*Seandainya memungkinkan maka baca syarh atau hasyiyah yang berkaitan dengan pembahasan kita, seperti Hasyiyah Bajuri, ini sangat rekomendasi. Dengan begitu akan kalian dapati lebih banyak dari yang telah kita pelajari.

Namun tidak berhenti sampai disitu, kalian usahakan untuk mentalkhis atau mentasyjir lalu dimuzakarahkan, kamu bacakan dan temanmu menyimak atau sebaliknya. Kalian tidak punya teman untuk muzakarah /mudarasah maka duduklah di depan dinding atau cermin, bermuzakrah lah sendiri.

Jika kalian melakukan seluruh nasihat yang aku sampaikan ini, aku JAMIN kalian akan mendapatkan pemahaman lebih dari yang dipelajari, atau bahkan kalian telah melewati 70% ronde dalam mendalami mazhab melalui matan kecil ini. 

Ya dengan matan kecil ini ! Karena fikih itu bagaikan kota. Umpamanya ada sebuah kota besar, maka untuk memasukinya musti melalui jalur pintu. Karenanya kalau kamu masuk melalui pintu ini dengan mudah, maka jalan setelah itu akan lebih mudah. Maka kitab Yaqut Nafis ini adalah diantara pintu-pintu fikih. Karena kitab-kitab yang setelahnya seperti minhaj ath-thalibin dan syarah-syarahnya adalah dibangun dengan semisal kitab ini. Seandainya kalian telah memahami asal, maka furu akan mudah bagi kalian.

Ada ungkapan :

الفقه بابه من حديد وباقيه من قصب

Fikih itu pintunya bagaikan besi, setelah itu bagaikan tebu.

Itulah sekelumit nasihat beliau ketika dars pertama. 

Oya bagi asâtidzah yang ingin mendengarkan dars beliau silakan bergabung dengan channel telegram dibawah ini, in syaa allah audio akan kita bagikan setiap selesai dars (Selasa, Rabu, Jumat dan Sabtu).
Adapun video in syaa allah akan menyusul. 

https://t.me/RekamanDaurahFikihYaqutNafis

حفظ الله تعالى معلمنا الشيخ مصطفى عبد النبي

http://t.me/sahabatmuhajirun

0 komentar:

Posting Komentar