Banner 468 x 60px

 

Kamis, 24 Juli 2014

Anak, Ayah dan Mobil Sport

0 komentar
Anak, Ayah dan Mobil  Sport

Seorang pemuda yang sedang berada di tahun akhir sekolah mengharapkan sebuah mobil sport dari  ayahnya, lantas, si pemuda memberitahu keinginannya  kepada ayahnya. Ayahnya adalah seorang hartawan yang ternama. Ketika sang anak mengutarakannya, Sang ayah ayah hanya tersenyum. Si anak bertambah yakin,  pasti mobil itu akan menjadi
miliknya.

Beberapa bulan berlalu, dengan kesungguhannya, si anak telah lulus dengan prestasi yang gemilang. Iapun semakin yakin dengan permintaannya.

Satu hari, sang  ayah memanggil anaknya yang  sedang berada diruang baca. Sang  ayah memuji anaknya  sambil menyatakan kegembiraan dan kebahagiaannya terhadap si anak. Si anak tersenyum puas, dimatanya sudah terbayang  mobil  sport  yang selama ini menjadi idamannya itu. Tetapi…. tiba tiba sang  ayah  menghulurkan sebuah kotak yang berbungkus rapi dan cantik. Si anakpun  terkejut, matanya berkaca kaca

kemudian sianak  membuka kotak itu,  “Apa maksud  semua ini, ayah….???”. Sebuah Al-Quran kecil; imut  degan cover kulit. Dan  sebuah tulisan dengan tinta emas menghiasi tulisan khat di bagian depan. Si anak memandang ayahnya tajam, merasa dirinya dipermainkan, amarahnyapun memuncak.

“Ayah sengaja mempermainkan saya ?!.  Bukannya ayah tahu betapa saya menginginkan  mobil  itu, yah.  Saya tahu ayah mampu membelikan mobil itu. Bukannya Al qur’an ini yang saya minta..!!!”. Katanya keras sambil melempar Al qur’an tersebut diatas meja. kemudian meninggalkan sang ayah tanpa memberi sedetik waktupun untuk ayahnya bersuara. Dengan kesal sianak berlari  mengambil tas dan memasukkan bajunya kedalamnya. Kemudian sianak meninggalkan ayahnya sendiri yang basah matanya dengan air mata tanpa sempat berbicara.


10 tahun kemudian,  si anak telah menjadi orang yang sukses,
istri yg cantik dan anak-anak yang sehat, cukup membahagiakan, namun
gundah gulana, hatinya terpukul. Sudah 10 tahun..sejak peristiwa itu dia tidak
pernah melihat ayahnya lagi.

Suatu hari, seseorang memberitakan bahwasanya sang ayah telah meninggal dunia dan meninggalkan semua warisan kepada si anak. Ia diminta pulang sekarang juga untuk menyelesaikan masalah warisan

Dengan hati pilu, ia pergi untuk pertama kalinya kerumah ayahnya yang dulu. Hatinya tepukul memperhatikan banglo yg menyimpan 1001 kenangan masa lalunya. Hatinya sedih bertambah sedih tatkala  mendapati di atas meja di ruang  bacannya, Al-qur’an yang  ia lempar dulu  masih  setia berada di situ. bagaikan setianya hati ayahnya mengharapkan kepulangannya selama ini. perlahan lahan langkahnya menuju ke meja tersebut. Kemudian ia mengambil Al-qur’an itu dan membuka bukanya dengan mata yang berkaca kaca. Tiba-tiba …..

“Klinting…!”. Suara sesuatu jatuh dari  Al-qur’an. Ternyata segugus kunci. Di muka belakang Al-quran itu, sebuah sampul surat diselipkan. Kunci itu segera dipungutnya, hatinya bertanya tanya. Nyata sekali di dalam sampul surat itu terdapat nota pembelian mobil sport yang  dibelinya  dengan cash dan sepucuk warkat bertuliskan tanda tangan orang yang paling ia sayangi

“HADIAH TERISTIMEWA UNTUK PUTERAKU TERSAYANG” .

Seketika itu air mata si anak menitis deras.hatinya remuk redam  bagai ditusuk sembilu

Read more...

Rabu, 23 Juli 2014

Kisah seorang ahli batu

0 komentar

Kisah seorang ahli batu

Hiduplah seorang ahli batu yang sangat terkenal di China. Hasil karyanya
tersohor di segenap penjuru negeri. Batu-batu permata dan intan yang berkilauan itu dipajang menjadi perhiasan jemari dan kaki para raja. Hampir semua batu indah di dunia ini, pernah diolah tangannya. Giok, rubi, dan safir, terpajang di segenap sudut-sudut rumahnya.

Namun, sang ahli sudah sangat tua. Kini, ia berusaha mencari pengganti dan
penerus karya-karyanya. Belasan orang berusaha berguru. Tapi, tak ada yang cocok buat pekerjaan itu. Hingga akhirnya ia menemukan seorang pemuda yang tampak bersemangat, dan bersedia menjalani ujian.

"Anak muda, ujian pertama ini tidak sulit," ucap sang ahli membuka pembicaraan. "Mudah saja. Begini, jika kamu mampu mengambil batu dalam genggamanku, maka kamu layak mewarisi semua ilmuku. Namun, jika tanganku yang lebih cepat menutup, maka kamu harus mengulang ujian itu besok." Anak muda itu mendengarkan dengan
seksama. Ia mengangguk pelan, "Baiklah, itu pekerjaan mudah."

Ujian itu pun dimulai. Sang ahli, meletakkan sebuah batu di atas genggaman.
Disodorkannya ke arah muka si anak muda. "Ayo, ambil". Hap. Tampak kedua tangan
yang beradu cepat. Sang pemuda berusaha meraih batu dalam gengaman itu. Ah, dia
kalah sigap. Tangan sang ahli telah lebih dulu menutup. "Kamu belum berhasil anak muda. Cobalah besok." Sang pemuda tampak kecewa.

Keesokan harinya, anak muda itu kembali mencoba. Ujian pun berulang. Lagi-lagi, dia gagal. Gerakannya masih terlalu lambat. Ia pun harus kembali mengulang ujian itu. Dua, tiga hari dilaluinya, tak juga berhasil. Sembilan hari telah terlewati, tapi batu itu masih belum berpindah tangan. Pemuda itu mulai tampak putus asa, dan dia berjanji, kalau besok masih belum berhasil, dia akan berhenti dan tak mau menjadi ahli permata.

Hari penantian itu pun tiba. Keduanya telah duduk berhadapan. Sang ahli
bertanya, "Kamu sudah siap ?" Sang ahli meletakkan sebongkah batu di atas gengamannya. Namun, tiba-tiba anak muda itu berteriak, "Hei, tunggu dulu. Itu
bukan batu yang biasa kita gunakan!" Alih-alih meraih batu itu, sang anak muda
malah menanyakan tentang batu. Wajah keheranan itu dibalas dengan senyuman dari
sang ahli batu. "Anak muda, kamu lulus ujian pertama dariku. Selamat!"
***

"Hidup di dunia, kadangkala seperti pertunjukan sulap. Apa yang ada di depan
mata, seringkali bukan apa yang kita dapatkan. Harapan yang kita inginkan,
acapkali meleset. Banyak yang tertipu, banyak pula yang salah duga, salah
kira. Sebab, di sana memang penuh kepalsuan…" –wiseman-

"Teman, sering kita mendengar istilah, siapa cepat dia dapat. Kita pun terpacu
untuk sepakat dengan perkataan itu. Kemudian, segalanya berubah menjadi begitu
bergegas. Adu cepat dan adu sigap. Namun, adakah yang tercepat selalu yang jadi
pemenang?. Tak selamanya, ada kalanya kita perlu bertanya kepada hati tentang makna hidup yang sebenarnya. Setidaknya, kali ini, mereka yang cermatlah yang akan memenangkan pertarungan hidup…." –wiseman-

Semoga Bermanfaat..!!!
سبحانك لا علم لنا إلا ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم
Silakan dishare jika bermanfaat...
Read more...

Anak kecil Yang Takut Neraka

0 komentar
Anak kecil Yang Takut Neraka

Dalam sebuah riwayat menyatakan bahwa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai, ketika dia berjalan-jalan dia terlihat seorang anak kecil sedang mengambil wudhu' sambil menangis.

Ketika orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, "Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?"
Maka berkata anak kecil itu, "Wahai kakek, saya telah membaca ayat al-Qur'an sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum" yang artinya, " Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu." Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka."

Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka."
Berkata anak kecil itu, "Wahai kakek, kakek adalah orang yang berakal, tidakkah kakek melihat jikalau orang menyalakan api, maka yang pertama sekali yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa."

Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?"

Semoga Bermanfaat..!!!
سبحانك لا علم لنا إلا ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم
Silakan dishare jika bermanfaat...
Read more...

Kamis, 17 Juli 2014

Kisah Seekor Tikus

0 komentar

Seekor tikus mengintip disebalik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya membuka sebuah bungkusan. Ada makanan fikirnya? Dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus.

Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan; "Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!"

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruk tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku, Pak Tikus, aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalahnya. Jadi jangan buat aku peninglah."

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing, katanya, "Ada perangkap tikus didalam rumah, sebuah perangkap tikus dirumah!" "Wah, aku menyesal dengar khabar ini," si kambing menghibur dengan penuh simpati, "tetapi tak ada sesuatupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu sentiasa ada dalam doa doaku!"

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu. " Oh? sebuah perangkap tikus, jadi saya dalam bahaya besar ya?" kata lembu itu sambil ketawa.

Jadi tikus itu kembalilah kerumah, kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian.

Malam itu juga terdengar suara bergema diseluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsanya. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Didalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahawa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit.

Dia kembali ke rumah dengan demam. Sudah menjadi kebiasaan setiap orang akan memberikan orang yg sakit demam panas minum sup ayam segar, jadi petani itu pun mengambil goloknya dan pergilah dia ke belakang mencari bahan bahan untuk supnya itu.

Penyakit isterinya berlanjutan sehingga teman-teman dan tetangganya datang menjenguk, dari jam ke jam selalu ada saja para tamu. Petani itupun menyembelih kambingnya untuk memberi makan para tamu itu.

Isteri petani itu tak kunjung sembuh. Dia mati, jadi makin banyak lagi orang orang yang datang untuk pemakamannya sehingga petani itu terpaksalah menyembelih lembunya agar dapat para pelayat itu.

Moral kisah ini:
---------------

Apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu fikir itu tiada kaitan dengan anda, ingatlah bahwa apabila ada 'perangkap tikus' didalam rumah, seluruh 'ladang pertanian' ikut menanggung risikonya .

Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan dari baiknya. (Soulful - Anton Prayitno)


myquran.com
Read more...

Senin, 14 Juli 2014

KISAH DOA SEORANG IBU YANG MISKIN YANG DI KABULKAN ALLAH

0 komentar

KISAH DOA SEORANG IBU YANG MISKIN YANG DI KABULKAN ALLAH

Semasa Kerajaan Bani Umaiyah berkuasa di bawah pemerintahan Khalifah Mu’awiyah bin Abu Sufyan, hiduplah seorang janda dan ketiga orang anak perempuannya yang masih kecil dari keturunan Nabi Muhammad saw. Mereka hidup dalam keprihatinan. Pada suatu hari, anak-anaknya menangis kencang karena sudah tidak bisa menahan lapar. Sang ibu sudah tidak sanggup mem-bujuk mereka untuk berhenti menangis. Di antara isak tangis anak-anaknya, sang ibu menyuruh anak-anaknya untuk bersabar sampai besok. Sang ibu beijanji akan pergi ke pejabat untuk meminta bantuan.

Pagi harinya, ibu dan ketiga anaknya pergi ke tempat pejabat Tuan Hakim. Sesampainya di sana, ia mengutarakan permintaan bantuan kepada sang pejabat. Namun, sang pejabat menyuruh ibu dan anak-anaknya kembali lagi keesokan harinya. Sang ibu tidak menerima begitu saja, ia terus membujuk untuk bisa diberikan bantuan hari itu juga. Ibu itu menarik tangan anaknya untuk pulang, tetapi anak yang tidak mengerti itu lebih kuat lagi tangisannya karena dilihatnya tidak ada sesuatu yang diberikan oleh pejabat itu.
"Tuan Hakim tidak memberi kita apa-apa, Ibu?" tanya anaknya yang sulung.

’’Tuan Hakim sibuk hari ini, Nak. Besok dia akan memberikan sesuatu kepada kita," bujuk si ibu.
Pada malam harinya, sang ibu berusaha mencari jalan untuk menenteramkan anak-anaknya agar tidak terus menangis. Ia juga meyakinkan bahwa mereka pasti akan mendapat bantuan pada keesokan harinya. Walaupun tetap tidak bisa mengerti, mereka semua akhirnya tertidur dalam keadaan perut yang kosong.

Pada keesokan paginya, ibu itu pergi seorang diri ke pejabat Tuan Hakim. Sementara anak-anaknya, ia tinggalkan di rumah. Sesampainya di sana, Tuan Hakim mengelak bahwa ia telah bejjanji untuk memberikan sesuatu pada hari itu. Akhirnya, sang ibu diusir dari tempat sang pejabat. Dengan rasa malu dan sambil menahan tangisannya, ia pun keluar. Ia tidak ingin menunjukkan dirinya rendah dan hina seperti seorang pengemis yang sudah tidak punya pendirian lagi. Dia tahu dirinya dari keturunan mulia, dari anak cucu Rasulullah saw. yang mesti menjaga harga diri.

Ibu itu cepat-cepat meninggalkan tempat pejabat dengan pikirannya yang berkecamuk. Tak hentinya, ia memikirkan nasib malang yang menimpa dirinya.

"Apa yang akan aku katakan kepada anak-anakku yang sedang menunggu di rumah? Apakah harus kukatakan bahwa Tuan Hakim itu telah mengingkari janjinya? Berilah akujalan keluar dari kesempitan ini! Aku sendiri pun tidak sanggup lagi menanggungnya, ya Allah."

Ibu itu mengadu kepada Allah. Ia terus menangis dan merintih mengingat kesempitan hidupnya. Tiba- tiba, di hadapannya ada dua orang pemuda yang mendengar keluhan dan tangisannya, mereka lalu menegur sang ibu. Dalam percakapan singkatnya dengan salahsatu pemuda tersebut, ibu mengetahui bahwa pemuda itu bernama Saiduq, saudagar Nasrani yang kaya raya. Pemuda satunya lagi adalah pengawalnya.

Setelah menceritakan semuanya, sang saudagar tidak pikir panjang untuk bersedia menolong sang ibu. Saudagar itu memerintahkan pengawalnya memberikan seribu dinar dan pergi ke pasar untuk membelikan keperluan sang ibu dan ketiga anaknya. Ibu itu terkejut melihat seorang Nasrani yang begitu murah hati terhadap orang yang susah dan menderita sepertinya. Meskipun dia bukan seorang Muslim, dia tetap seorang manusia yang mempunyai perasaan terhadap insan yang lain.

Pengawal Saiduq itu segera pergi ke pasar untuk membeli makanan, buah-buahan, dan segala keperluan dapur yang diperlukan, termasuk membelikan pakaian untuk ibu dan anak-anaknya. Anak-anaknya bergembira melihat barang-barang yang belum pernah dilihatnya seumur hidup. Sang ibu juga turut gembira. Mulai hari itu, dia tidak menangis lagi. Dalam tangannya, sudah ada seribu dinar yang cukup untuk menjamin hidupnya dua atau tiga tahun lagi.

’’Sampaikan salamku kepada Saiduq dan ucapan terima kasih banyak kepadanya," kata ibu itu kepada pengawal tersebut.
’Ya Allah, Ya Tuhanku, berikanlah Saiduq hidayah untuk memeluk Islam. Berikanlah dia kenikmatan-Mu di surga!"

Sementara itu, pada suatu malam, Tuan Hakim yang sombong itu bermimpi. Dalam mimpinya, seolah-olah dia sedang berada di hari kiamat. Manusia terlalu sibuk waktu itu, masing-masing mencari perlindungan. Kemudian, Tuan Hakim dibawa ke dalam neraka. Dalam mimpinya, dikatakan bahwa semua kepemilikannya bu-kanlah miliknya lagi, melainkan milik Saiduq. Pada saat itulah, Tuan Hakim tersadar dari mimpinya.

Pada keesokan paginya, Tuan Hakim bergegas ke rumah Saiduq. Ia bertanya mengenai kebaikan apa yang telah dilakukannya tadi malam? Setelah didesak, Saiduq pun akhirnya mau bercerita. Saiduq mulai mengingat- ingat. Lalu, teringadah ia pada peristiwa beberapa hari yang lalu. Dia menolong seorang perempuan dan anak- anaknya yang dalam kesusahan dan kelaparan.

’’Barangkali, kebaikan yang aku lakukan terhadap seorang perempuan yang mempunyai tiga anak kecil, jika tidak salah ingat," terang Saiduq.
Kemudian, Saiduq balik bertanya perihal apa yang membuat Tuan Hakim ke rumahnya. Tuan hakim masih termenung dan tertunduk. Wajahnya seperti seorang yang sedang memikirkan sesuatu dan tampak sedih sekali. Kemudian, ia menceritakan mimpi yang dialaminya itu. Mendengar cerita itu, gemetarlah badan Saiduq.

’’Tuan Hakim, sekarang saksikanlah... bahwa aku bersaksi, tiada Tuhan melainkan Allah, Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya dan Muhammad itu adalah rasul Allah, yang diutus-Nya membawa petunjuk dan agama yang benar."

Tuan Hakim menyaksikan keislaman Saiduq itu dengan hati sedih dan menyesal atas kelakuannya yang tidak berperikemanusiaan. Itulah kekuatan doa. Seorang Nasrani yang berbudi mulia, dengan doa seorang perempuan miskin saja, dia telah diberi Allah petunjuk menemuijalan kebenaran. Lalu, ia pun menjadi golongan ahli surga. Sesungguhnya, doa adalah senjata orang Islam.
Read more...

Rabu, 09 Juli 2014

Makalah Analisis Kesalahan Bahasa Arab dalam bidang sintaksis (Af'aluk Khamsah)

0 komentar
Analisis Kesalahan dalam menerapkan konsep Af’alul Khamsah dalam Kalimat  
Makalah Mata Kuliah Akon dan Akes
Dosen Pengampu : Prof. DR. Yumna Rasyid, M.Pd


Oleh :
Muhammad Sonang Siregar
2715116196

FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014



KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan ke-Hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya,  sehingga penyusunan makalah Analisis Kesalahan ini dapat kami selesaikan.
Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah Analisis Kontrastif dan Analisis Kesalahan dengan judul Kesalahan Mahasiswa dalam menerapkan Konsep Af’alul Khamsah dalam kalimat (Analisis Kesalahan Kajian Sintaksis).
Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Prof. DR. Yumna Rasyid, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Analisis Kontrastif dan Analisis Kesalahan yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi terselesainya tugas makalah ini.
Demikianlah tugas makalah ini kami susun, semoga makalah ini dapat memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kontrastif dan Analisis Kesalahan. Dan semoga bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab Universitas Negeri Jakarta yang mengikuti perkuliahan Analisis Kontrastif dan Analisis Kesalahan.




                                                                                              Jakarta, 1 Juni 2014

                                                                                                           
                                                                                  Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan hubungan dan kerja sama. Hampir seluruh aktivitas kegiatan manusia berhubungan dengan bahasa, manusia dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Peranan bahasa sebagai alat interaksi sosial sangat besar. Hal ini disebabkan tidak ada kegiatan manusia berlangsung tanpa kehadiran bahasa itu. Bahasa muncul dan diperlukan dalam segala kegiatan seperti pada bidang pendidikan, keagamaan, bidang perdagangan, bidang politiki, bidang militer, bidang kebudayaan, bidang sosial dan lain-lain.
Orang yang biasa menggunakan dua bahasa atau lebih secara bergantian untuk tujuan yang berbeda merupakan agen pergontak dua bahasa. Semakin besar jumlah orang yang seperti ini, maka semakin intensif pula kontak antara dua bahasa yang mereka gunakan. Kontak ini menimbulkan saling pengaruh, yang manifestasinya menjelma didalam penerapan kaidah bahasa pertama (B1) didalam penggunaan bahasa kedua ( B2 ). Keadaan sebaliknya pun dapat terjadi didalam pemakaian sistem B2, pada saat penggunaan B1. Salah satu dampak negatif dari praktek penggunaan dua bahasa secara bergantian adalah terjadinya kekacauan pemakaian bahasa, yang lebih dikenal dengan istilah interferensi (Khairul Matien : 2-3).
Sebagai seorang calon guru khususnya guru Bahasa Indonesia sering kita menjumpai kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para siswa. Kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para siswa tersebut ternyata dapat dibagi kedalam 2 kategori yaitu kategori kesalahan dalam bidang keterampilan yang meliputi menyimak, membaca, menulis dan membaca, serta kesalahan dalam bidang linguistik yang meliputi tata bentuk bunyi (fonologi), tata bentuk kata (morfologi), tata bentuk kalimat (sintaksis).
Fenomena-fenomena bahasa yang memiliki kesalahan, salah satunya adalah kesalahan dalam sintaksis, namun kasus kesalahan dalam sintaksis berbeda-beda, fenomena yang akan dianalisis kali ini adalah tentang pengertian Af’alul Khamsah beserta I’rabnya
1.2. Identifikasi Masalah
1.      Apa hakikat Analisis Kesalahan ?
2.      Apa hakikat Sintaksis ?
3.      Apa pengertian Af’alul Khamsah ?
4.      Bagaimana perubahan i’rab dalam Af’alul Khamsah ?
5.      Bagaimana bentuk-bentuk Kesalahan mahasiswa dalam menerapkan konsep Af’alul Khamsah dalam kalimat ?
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, penelitian yang dilakukan penyusun merupakan penelitian dengan masalah yang luas, namun karena keterbatasan waktu, maka masalah dibagi menjadi
1.      Apa pengertian Af’alul Khamsah ?
2.      Bagaimana perubahan i’rab dalam Af’alul Khamsah ?
3.      Bagaimana bentuk-bentuk Kesalahan mahasiswa dalam menerapkan konsep Af’alul Khamsah dalam kalimat ?

1.4. Rumusan Masalah
Agar permasalahan yang akan dibahas menjadi terarah dan menuju tujuan yang diinginkan, diperlukan adanya perumusan masalah, adapun permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adlah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian Af’alul Khamsah ?
2.      Bagaimana perubahan i’rab dalam Af’alul Khamsah ?
3.      Bagaimana bentuk-bentuk Kesalahan mahasiswa dalam memahami konsep Af’alul Khamsah ?
1.5. Tujuan Penelitian
1.      Untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Analisis Kesalahan
2.      Untuk memahami lebih dalam tentang Af’alul Khamsah
3.      Untuk mengetahui kesalahan mehasiswa dalam memahami konsep Af’alul Khamsah
4.      Untuk mendapatkan solusi terbaik dalam mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut




BAB II
KAJIAN TEORETIK
2.1. Pengertian Af’alul Khamsah
Af’alul Khamsah ialah lima fi’il mudhari’ yang disambung dengan dhamir tatsniyah (alif tatsniyah), atau dhamir jama’ muzakar salim (wawu jama’), atau dhamir muannats mukhatabah (nun jama’ niswah) mengikut wazan-wazan berikut:
يَفْعَلاَنِ – تَفْعَلاَنِ – يَفْعَلُوْنَ – تَفْعَلُوْنَ – تَفْعَلِيْنَ
WAZAH (POLA)
PENGERTIAN
DHAMIR
PENGERTIAN
يَفْعَلاَنِ
Dia berdua  (lelaki) sedang melakukan
هُمَا
Orang ketiga, dua orang lelaki.
تَفْعَلاَنِ
Engkau berdua (lelaki) sedang melakukan
أَنْتُمَا
Orang kedua, dua orang lelaki
Dia berdua (per.) sedang melakukan
هُمَا
Orang ketiga, dua orang perempuan
يَفْعَلُوْنَ
Mereka (lelaki) sedang melakukan
هُمْ
Orang ketiga jama’ lelaki
تَفْغَلُوْنَ
Kamu (lelaki) sedang melakukan
أَنْتُمْ
Orang kedua jama’ lelaki
تَفْعَلِيْنَ
Engkau (seorang per.) sedang lelakukan
أَنْتِ
Orang kedua, seorang perampuan          

1.      Fi’il Mudhari’ yang tersambung dengan Alif Tatsniyah terdapat 2 bentuk (berawalan huruf mudhara’ah Ya’ / Ta’ ) ada 4 penggunaan
2.      Fi’il Mudhari’ yang tersambung dengan Wau Jama’  terdapat 2 bentuk (berawalan huruf mudhara’ah Ya’ / Ta’) ada 2 penggunaan
3.      Fi’il Mudhari’ yang tersambung dengan Alif Tatsniyah terdapat 1 bentuk (berawalan huruf mudhara’ah Ta’) ada1 penggunaan

2.2. I’rab Af’alul Khamsah
Adapun I’rab af’alul khamsah ialah:
1.      Dirafa’kan dengan memakai Nun  ( مرفوع بِثبُوْتِ النُّوْنِ   ) 
2.      Dinashabkan dengan membuang Nun   ( مَنْصُوْب بِحَذفِ النُّوْنِ  )
3.      Dijazmkan dengan membuang Nun   ( مَجْزوْمُ بِحَذْفِ النوْنِ )
2.3. Lafazh-lafazh yang dirafa’kan dengan memakai Nun
Nun menjadi tanda bagi I’rab rafa’ iaitu pada fi’il mudhari’ yang bertemu dengan:
1.      Dhamir tatsniyah
2.      Dhamir jama’ muzakar
3.      Djamir muannats mukhatabah

FI’IL MUDHARI’
(MARFU’)
DHAMIR
HUKUM
يَفْعَلاَنِ
هُمَا = ( اَنِ ) = Dhamir tatsniyah

مَرْفُوْعْ بِثُبُوْتِ النُّوْنِ
Marfu’ dengan memakai Nun
تَفْعَلاَنِ
أَنْتُمَا = ( اَنِ ) = Dhamir tatsniyah
يَفْعَلُوْنَ
هُمْ = ( وْنَ ) = Dhamir jama’ muzakar
تَفْعَلُوْنَ
أَنْتُمْ ( وْنَ ) = Dhamir jama’ muzakar
تَفْعَلِيْنَ
أَنْتِ = ( يْنَ ) = Dhamir muannats
mukhatabah

2.4. Lafazh-lafazh yang dinashabkan dengan membuang Nun
            Membuang Nun menjadi alamat bagi I’rab nashab pada af’alul khamsah yang dirafa’kannya dengan memakai Nun tetap.
FI’IL MUDHARI’
(MARFU’)
HURUF NASHAB
FI’IL MUDHARI’
(MANSHUB)
HUKUM
يَفْعَلاَنِ
اَنْ
اَنْ يَفْعَلاَ

مَنْصُوْبْ بِحَذْفِ النُّوْنِ
Manshub dengan membuang Nun
تَفْعَلاَنِ
اَنْ
اَنْ تَفْعَلاَ
يَفْعَلُوْنَ
اَنْ
اَنْ يَفْعَلُوْا
تَفْعَلُوْنَ
اَنْ
اَنْ تَفْعَلُوْا
تَفْعَلِيْنَ
اَنْ
اَنْ تَفْعَلِى

2.5. Lafazh-lafazh yang dijazmkan dengan dengan membuang Nun
Membuang itu menjadi tanda bagi I’rab jazm pada af’alul khamsah yang dirafa’kannya dengan Nun tetap.
FI’IL MUDHARI’
(MARFU’)
HURUF JAZM
FI’IL MUDHARI’
(MAJZUM)
HUKUM
يَفْعَلاَنِ
لَمْ
لَمْ يَفْعَلاَ

مَجْزُوْمُ بِحَذْفِ النُّوْنِ
Majzum dengan membuang Nun
تَفْعَلاَنِ
لَمْ
لَمْ تَفْعَلاَ
يَفْعَلُوْنَ
لَمْ
لَمْ يَفْعَلُوْا
تَفْعَلُوْنَ
لَمْ
لَمْ تَفْعَلُوْا
تَفْعَلِيْنَ
لَمْ
لَمْ تَفْعَلِى




BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai tujuan penelitian, tempat, dan waktu penelitian, metode, penelitian, populasi dan sampel, instrumen, penelitian, teknik pengumpulan data, serta kisi-kisi soal.
3.1.Tujuan Penelitian
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai bentuk- bentuk kesalahan, besar prosentase kesalahan, dan faktor penyebab kesalahan dalam memahami konsep Af’alul Khamsah  yang terjadi pada bebrapa mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Universitas Negeri Jakarta , JakartaTimur.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan diJurusan Bahasa dan Sastra Arab Universitas Negeri Jakarta, JakartaTimur. Dan penelitian ini, dilakukan pada tanggal 28 Mei 2014.
3.3.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif berupa analisis kesalahan. Pertama-tama kesalahan dikumpulkan, lalu  diidentifikasi, kemudian diklasifikasikan dan diprosentasekan data-data kesalahan dalam penentuan kata kerja dari segi waktu yang sesuai dengan kata gantinya, kemudian dianalisis.
3.4. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah beberapa mahasiswa mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Universitas Negeri Jakarta, JakartaTimur. Sedangkan sampel yang digunakan adalah sebanyak 20 orang.
3.5.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengumpulkan data berupa hasil tes mahasiswa.
2.      menganalisis kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam setiap jawaban.
3.      Mencatat kesalahan-kesalahan yang ditemukan.
4.      Mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan dalam setiap kelompok jenis kesalahan yang telah ditentukan.
5.      Menghitung frekuensi dan prosentase kesalahan tersebut.



3.6.Kisi-kisi soal
No Unit
Kompetensi Dasar
Indikator
Jumlah Soal
1.       
Memahami Konsep Af’alul Khamsah
Definisi Af’alul khamsah
1 buah ( Butir soal no 1)


Mentukan macam-macam dhomir Af’alul Khamsah
2 buah ( Butir soal no 2 dan 3 )


Mengetahui Contoh-contoh Af’alul Khamsah
3 buah ( Butir soal no 4,5 dan 6)
2.       
Memahami Konsep I’rab Af’alul Khamsah
Mengetahui tanda-tanda I’rab Af’alul Khamsah
4 buah ( Butir soal no 7,8,9, dan 12 )


Mengetahui Perubahan I’rab dalam Af’alul Khamsah
2 buah ( Butir soal no 10 dan 11)
3.       
Mengaplikasikan dalam kalimat
Mampu memberikan contoh Af’alul Khamsah dengan dhamir tatsniyah
1 buah ( Butir no 13 )


Mampu memberikan contoh Af’alul Khamsah dengan dhamir jama’ muzakar salim
1 buah ( Butir soal no 14 )


Mampu memberikan contoh Af’alul Khamsah dengan dhamir muannats mukhatabah
1 buah ( Butir no 15 )

3.7.Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket soal (teks). Instrumen penelitian berjumlah 15  butir soal.

الف . أجب عن الأسئلة التالية بإجابة صحيحة !
1.     ما هي الأفعال الخمسة ؟
a.     كل ماضى اتصلت به ألف اثنين أو واو الجماعة أو ياء المخاطبة
b.     كل مضارع اتصلت به ألف اثنين أو واو الجماعة أو ياء المخاطبة
c.      كل أمر اتصلت به ألف اثنين أو واو الجماعة أو ياء المخاطبة
d.     كل مضارع اتصلت به نون النسوة
2.     عيّن نوع الضمير الذي يتصل بالأفعال الخمسة ؟
a.     هو
b.     هما
c.      أنا
d.     هي
3.     أذكر ثلاثة من الضمير الأفعال الخمسة ؟
a.     هما, أنتما, أنتم
b.     هما, أنا, هي
c.      أنتما, أنـتِ, نحن
d.     أنتَ, أنتما, أنتم
4.     عين جملة من الأفعال الخمسة فيما يأتي ؟
a.     تقرأ فاطمة الكتاب
b.     نحن نتعلم علم النحو في الجامعة
c.      أنتم تقولون مالا تفعلون
d.     الأستاذ يشرح الدرس في الفصل
5.     رأيت الأستاذ يشرح الدرس و الطلاب يهتمّون شرحه " عيّن فعلا من الأفعال الخمسة السابقة ؟
a.     رأيت
b.     يشرح
c.      يهتمّون
d.     شرح
6.     عيّن جملة من الأفعال الخمسة الآتية ؟
a.     يذهب الطلاب إلى المدرسة
b.     نذهب إلى المدرسة
c.      تذهب زينب إلى المدرسة
d.     الطلاب يذهبون إلى المدرسة
7.     بيّن علامات الإعراب من الأفعال الجمسة ؟
a.     ترفع بثبوت النون, و تنصب و تجزم بحذف النون 
b.     تنصب بثبوت النون, و ترفع و تجزم بحذف النون 
c.      تجزم بثبوت النون, وترفع و تنصب بحذف النون 
d.     ترفع بحذف النون, وتنصب و ترفع بثبوت النون
8.     إن تعملوا تؤجّروا " بيّن علامة الإعراب من الأفعال الخمسة السابقة ؟
a.     ترفع بثبوت النون
b.     تنصب بثبوت النون
c.      تجزم بحذف النون 
d.     تجزم بثبوت النون
9.     العمّال لن يشتغلوا بعملهم " بين علامة الإعراب من الإفعال الخمسة السابقة ؟
a.     ترفع بثبوت النون
b.     تنصب بحذف النون
c.      تجزم بحذف النون 
d.     تجزم بثبوت النون
10.                        الوالدان ... على الأقدام " املأ الفراغ السابقة ؟
a.     يمشيا
b.     يمشين
c.      يمشيان
d.     يمشون
11.                        الطلاب لم ... لمقابلة الإمتحان " املأ الفراغ السابقة ؟
a.     يستعدّوا
b.     يستعدّون
c.      يستعدّين
d.     يستعد
12.                        التجار لم يربحوا هذا العام " بيّن علامة الإعراب من الأفعال الخمسة السابقة ؟
a.     ترفع بثبوت النون
b.     تنصب بثبوت النون
c.      تجزم بحذف النون 
d.     تجزم بثبوت النون
الباء . اجعل جملة من العناصر الآتية
1.    جملة إسمية فيها من فعل مضارع مرفوع متصل بألف الإثنين ...
2.    جملة إسمية فيها من فعل مضارع مرفوع متصل بواو الجماعة ...
3.    جملة إسمية فيها من فعل مضارع مرفوع متصل بياء المخاطبة ...
3.8.            Kunci Jawaban
1.      B
2.      B
3.      A
4.      C
5.      C
6.      D
7.      A
8.      C
9.      B
10.  C
11.  A
12.  C
13.  هما يذهبان إلى المدرسة
14.  هم يذهبون إلى المدرسة
15.  أنت تذهبين إلى المدرسة



BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1.            Deskripsi Data Keseluruhan
Instrumen penelitian ini berjumlah 15 butir soal yang merupakan angket soal berbahasa Arab dan sampel penelitian berjumlah 20 orang mahasiswa. Jadi jumlah keseluruhan soal yang dikerjakan oleh mahasiswa adalah 300 butir soal. Dari jumlah 300 butir soal ditemukan beberapa kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa.
Jumlah dan prosentase kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam menerapkan Af’alul Khamsah dalam kalimat adalah sebagai berikut :
NAMA
JENIS SOAL
Ʃ Betul Permahasiswa
Ʃ Salah Permahasiswa
Pilihan Ganda
Menentukan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
A
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
0
B
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
0
C
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
0
D
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
0
E
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
0
F
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
0
G
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
0
H
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
0
I
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
0
J
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
14
1
K
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
14
1
L
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
14
1
M
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
14
1
N
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
14
1
O
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
14
1
P
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
14
1
Q
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
11
4
R
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
10
5
S
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
10
5
T
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
9
6
Ʃ Betul Perbutir Soal
18
18
16
20
18
20
16
18
20
18
18
18
20
20
15
273
27
Ʃ Salah Perbutir Soal
2
2
4
0
2
0
4
3
0
2
2
2
0
0
5

Adapun untuk menentukan persentase dari setiap jenis kesalahan yang ada menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P          : Prosentase kesalahan yang dicari
ƩS        : Jumlah kesalahan yang dialami Mahasiswa
ƩB       : Jumlah ketidaksalahan yang dialami Mahasiswa
Tingkat prosentase kesalahan :
0%       £  P <  20%     : sangat rendah
20%     £  P <  40%     : rendah
40%     £  P <  60%     : sedang
60%    £  P <  80%     : tinggi
80%     £  P <  100%   : sangat tinggi

Jumlah dan prosentase kesalahan mahasiswa dalam menggunakan Af’alul khamsah dalam kalimat. Berikut tabel posentase kesalahan :
Responden
Ʃ Jawaban Betul
Ʃ Jawaban Salah
Ʃ Betul + Ʃ Salah
Prosentase Kesalahan
Tingkat prosentase kesalahan
A
15
0
15
0%
Sangat Rendah
B
15
0
15
0%
Sangat Rendah
C
15
0
15
0%
Sangat Rendah
D
15
0
15
0%
Sangat Rendah
E
15
0
15
0%
Sangat Rendah
F
15
0
15
0%
Sangat Rendah
G
15
0
15
0%
Sangat Rendah
H
15
0
15
0%
Sangat Rendah
I
15
0
15
0%
Sangat Rendah
J
14
1
15
6,6%
Sangat Rendah
K
14
1
15
6,6%
Sangat Rendah
L
14
1
15
6,6%
Sangat Rendah
M
14
1
15
6,6%
Sangat Rendah
N
14
1
15
6,6%
Sangat Rendah
O
14
1
15
6,6%
Sangat Rendah
P
14
1
15
6,6%
Sangat Rendah
Q
11
4
15
26%
Rendah
R
10
5
15
33,3%
Rendah
S
10
5
15
33,3%
Rendah
T
9
6
15
40%
Rendah
Jumlah
273
27
300
9 %
Sangat Rendah


Keterangan :
Dari tabel di atas dapat diketahui terdapat 300 jawaban mahasiswa yang terdiri dari 273 jawaban yang benar dan 27 jawaban yang salah. Oleh karena itu dapat ditentukan prosentase kesalahan dari total keseluruhan mahasiswa yaitu 9% yang berada pada pada tingkat prosentase kesalahan Sangat Rendah. Dan kesalahan tertinggi terdapat pada seorang mahasiswa yang berada pada tingkat prosentase kesalahan 40 % (Rendah) dengan jumlah jawaban salah sebanyak 6 dari 15 butir soal, sedangankan kesalahan terendah mahasiswa terdapat pada mahasiswa yang berada pada tingkat prosentase kesalahan 0% ( Sangat Rendah) dengan jawaban yang salah tidak ada.
4.2.            Hasil Analisis Data
Penyajian bentuk-bentuk kesalahan dalam penggunaan Af’alul Khamsah dalam kalimat akan diuraikan menurut kategori kesalahannya terdiri dari :
No.
Kategori Kesalahan
Butir Soal
Jawaban Benar
Jawaban Salah
Jumlah Kesalahan
1
Definisi Af’alul khamsah
No 1
كل ماضى اتصلت به ألف اثنين أو واو الجماعة أو ياء المخاطبة
ü كل أمر اتصلت به ألف اثنين أو واو الجماعة أو ياء المخاطبة
ü كل مضارع اتصلت به نون النسوة

2
Total Kesalahan
2
Prosentase Kesalahan
10%

No.
Kategori Kesalahan
Butir Soal
Jawaban Benar
Jawaban Salah
Jumlah Kesalahan
2
Mentukan macam-macam dhomir Af’alul Khamsah
No 2 & 3
هما

ü هو
ü أنا

2
هما, أنتما, أنتم
ü  أنتَ, أنتما, أنتم
ü  هما, أنا, هي
4
Total Kesalahan
6
Prosentase Kesalahan
15%
No.
Kategori Kesalahan
Butir Soal
Jawaban Benar
Jawaban Salah
Jumlah Kesalahan
3
Mengetahui Contoh-contoh Af’alul Khamsah
No 4, 5 & 6
أنتم تقولون مالا تفعلون

0
يهتمّون
يشرح
2
الطلاب يذهبون إلى المدرسة

0
Total Kesalahan
2
Prosentase Kesalahan
3,3
No.
Kategori Kesalahan
Butir Soal
Jawaban Benar
Jawaban Salah
Jumlah Kesalahan
4
Mengetahui tanda-tanda I’rab Af’alul Khamsah
No 7,8,9 & 12
ترفع بثبوت النون, و تنصب و تجزم بحذف النون
ü تجزم بثبوت النون, وترفع و تنصب بحذف النون
ü تنصب بثبوت النون, و ترفع و تجزم بحذف النون

4
تجزم بحذف النون 
ü  تنصب بثبوت النون
ü ترفع بثبوت النون
3
تنصب بحذف النون

0
تجزم بحذف النون
ü  ترفع بثبوت النون
ü  تجزم بثبوت النون
2
Total Kesalahan
9
Prosentase Kesalahan
11,25%
No.
Kategori Kesalahan
Butir Soal
Jawaban Benar
Jawaban Salah
Jumlah Kesalahan
5
Mengetahui Perubahan I’rab dalam Af’alul Khamsah
No 10 & 11
يمشيان
يمشين
2
يستعدّوا
ü  يستعدّون
ü  يستعد
2
Total Kesalahan
4
Prosentase Kesalahan
10%
No.
Kategori Kesalahan
Butir Soal
Jawaban Benar
Jawaban Salah
Jumlah Kesalahan
6
Mampu memberikan contoh Af’alul Khamsah dengan dhamir tatsniyah
No 13
هما يذهبان إلى المدرسة

0
Total Kesalahan
0
Prosentase Kesalahan
0%
No.
Kategori Kesalahan
Butir Soal
Jawaban Benar
Jawaban Salah
Jumlah Kesalahan
7
Mampu memberikan contoh Af’alul Khamsah dengan dhamir jama’ muzakar salim
No 14
هم يذهبون إلى المدرسة

0
Total Kesalahan
0
Prosentase Kesalahan
%
No.
Kategori Kesalahan
Butir Soal
Jawaban Benar
Jawaban Salah
Jumlah Kesalahan
8
Mampu memberikan contoh Af’alul Khamsah dengan dhamir muannats mukhatabah
No 15
أنت تذهبين إلى المدرسة
ü  تشرح الدرس
ü  أنت ذهبت إلى المدرسة
ü  يكتب محمد الرسالة
ü  عسى

4
Total Kesalahan
4
Prosentase Kesalahan
20%
4.3.            Deskripsi Kesalahan
Setelah menganalisis data kesalahan di atas, dapat dirumuskan bahwa kesalahan yang terbanyak terdapat pada kategori memberikan contoh Af’alul Khamsah dengan dhamir muannats mukhatabah dengan prosentase kesalahan sebanyak 20% ( sangat rendah )
Dan Dapat dirumuskan pula bahwa penyebab dari kesalahan yang terjadi adalah kesalahan yang terjadi adalah kesalahan intralingual yaiu kesalahan yang disebabkan oleh kesulitan yang ada dalam bahasa target. Adapun sumber kesalahan itu adalah jarangnya penggunaan dhamir muannats mukhatabah dalam kalimat, karena pelajar bahasa target lebih cenderung menggunakan dhamir yang mudah menurutnya seperti dhamir أنت, أنا, نحن  sedangkan dhamir muannats mukhatabah jarang diaplikasikan, sehingga sukar bagi pelajar target menggunakannya dalam kalimat.



BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa total kesalahan yang dilakukan  x 100 = 9%. Untuk prosentase kesalahan sebesar 0% £  P <20%     :  (sangat rendah) berarti siswa cukup mampu dalam menggunakan Af’alul Khamsah dalam kalimat. Dan kategori kesalahan terbanyak terdapat pada memberikan contoh Af’alul Khamsah dengan dhamir muannats mukhatabah dengan prosentase kesalahan sebanyak 20% ( sangat rendah ). Dan dapat disimpulkan bahwa penyebab kesalahan intralingual yaitu kesalahan yang disebabkan oleh kesulitan yang terdapat dalam bahasa target. Dan dalam penggunaan dhamir muannats mukhatabah dalam kalimat.
5.2.Saran
Dari hasil penelitian diketahui bahwa masih kurangnya mahasiswa dalam menerapkan Af’alul khamsah dalam kalimat. Oleh karena itu, diharapkan para mahasiswa lebih memahami konsep Af’alul khamsah baik dalam penggunaannya dalam kalimat maupun dalam penggunaannya dalam komunikasi sehari-hari.



Daftar Pustaka

علي الجارم , علم النحو ( فونوروكو : دار السلام 2005) ط 1 , ص 30 
Read more...