Banner 468 x 60px

 

Rabu, 24 September 2014

Malaikat Yang Menjelma

0 komentar
Malaikat Yang Menjelma

"(Ingatlah), ketika malaikat berkata, 'Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yangdidekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian danketika sudah dewasa dan dia termasuk diantara orang-orang yang saleh."(Ali-Imran:45-46).

Pada saat itu, malaikat Jibril a.s. mengubah bentuknya menjadi manusia yangsangat sempurna, karenanya (Maryam) tidak dapat melihat Jibril a.s. dalambentuk aslinya. Allah berfirman, "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalamAl-Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka.Lalu Kami utus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna." (Maryam: 16-17).

Ketika Maryam melihat seorang pemuda yang sangat tampan (penjelmaan malaikat Jibril a.s.) di hadapannya, menembus tabir yang dibuatnya, ia mengira bahwa pemuda tampan itu ingin berbuat jahat kepadanya. Sementara, dia adalah seorang wanita bersih dan suci yang ditumbuhkan Allah SWT dengan pertumbuhan yang baik. Maka ia segera berlindung kepada Allah SWT, "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa." "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci," ujar Jibril a.s. "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina?," jawab Maryam tegas."Demikianlah Tuhanmu berfirman, 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku dan agar dapatKami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami.Dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan,' jawab Jibril a.s. menjelaskan (Maryam: 18-21).

Kadang-kadang para malaikat mengubah bentuk sebagai orang biasa dan menemui sebagian manusia, guna memberikan kabar yang menggembirakannya dan melapangkan dadanya atas perbuatan dan tingkah lakunya yang baik serta karakteristiknya yang mulia.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda : "Ada seorang lelaki yang ingin mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di dalam perjalanannya Allah SWT mengutus seorang malaikat untuk mengawasinya. Ketika lelaki itu sampai padanya, malaikat itu berkata, "Kemanakah engkau akan pergi?'

Lelaki itu menjawab, 'Aku ingin mengunjungi saudaraku di desa ini.'

Malaikat itu bertanya lagi, 'Apakah engkau punya kepentingan dari kenikmatan di desa ini?'

Lelaki itu menjawab, 'Tidak, hanya saja aku mencintainya karena Allah.'

Kemudian malaikat itu berkata, 'Sesungguhnya aku adalah utusan Allah SWT yang diutus kepadamu, bahwa Allah juga mencintaimu sebagaimana kamu mencintai-Nya.'"

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a.. Ia mendengar Rasulullah bersabda, "Ada tiga orang dari kalangan Bani Israel,yang pertama menderita kusta, kedua berkepala botak, dan ketiga matanyabuta.

Allah SWT ingin menguji mereka dengan mengutus salah seorang malaikat.Lalu malaikat itu (yang sudah mengubah bentuk menjadi manusia) mendatangi seorang yang menderita kusta itu sembari bertanya, 'Apakah gerangan yangengkau sukai?'

Orang itu menjawab, 'Warna yang bagus, kulit yang mulus, dansembuhnya penyakit yang membuat semua orang merasa jijik padaku.'

Kemudianm alaikat itu mengusapnya hingga penyakit yang membuat orang jijik padanya lenyap, serta memberinya warna yang bagus dan kulit yang mulus. Setelah itumalaikat bertanya lagi, 'Harta apakah yang engkau inginkan?'

Orang itu menjawab, 'Seekor unta.'

Lalu malaikat itu memberikan seekor unta betinayang sedang hamil tua seraya berkata, "Semoga Allah SWT, menganugerahkanberkah-Nya padamu dengan unta ini.'

Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang berkepala botak sambil bertanya,'Apakah gerangan yang engkau sukai?'

Lelaki itu menjawab, 'Rambut yang bagusdan kesembuhan dari penyakit yang membuat orang jijik padaku.'

Malaikatitu mengusapnya kemudian berlalu setelah memberinya rambut yang bagus. Lebihlanjut malaikat itu bertanya, 'Harta apakah yang engkau inginkan?'

Lelakiitu menjawab, 'Seekor sapi.'

Malaikat itu memberinya seekor sapi yang sedangbunting seraya berujar, 'Semoga Allah menganugerahkan berkah-Nya kepadamudengan seekor sapi ini.'

Setelah itu malaikat tersebut mendatangi orang yang buta dan berkata,'Apakah gerangan yang sangat engkau inginkan?'

Lelaki buta menjawab, 'AllahSWT mengembalikan penglihatanku hingga aku bisa melihat manusia.'

Malaikat itu mengusapnya dan kembalilah penglihatannya. Selanjutnya malaikat ituberkata, "Harta apakah yang engkau inginkan?'

Lelaki itu menjawab, 'Seekorkambing.' Malaikat itu mengabulkannya dengan memberikan seekor kambing yang sedang bunting. Hewan yang ini melahirkan dan yang ini melahirkan. Akhirnya,orang ini memiliki lahan peternakan unta, orang ini memiliki lahanpeternakan sapi dan orang ini memiliki lahan peternakan kambing.

Setelah itu malaikat mendatangi orang yang pernah menderita penyakit kusta dengan menyamar sebagai orang tua yang menderita kusta seraya berkata,'Seorang lelaki miskin yang hidup sebatang kara dalam perjalanan hidupnya.Hari ini ia tidak bisa memohon kepada siapa pun kecuali Allah SWT kemudiankepadamu. Aku meminta kepadamu apa-apa yang telah dianugerahkan (Allah SWT)kepadamu, warna yang bagus, kulit yang mulus, dan harta yang berupa untauntuk kelangsungan hidupku.'

Lelaki itu berkata, 'Banyak sekali hak-hak yangkau minta.'

Malaikat itu berkata, 'Sepertinya aku mengenalmu. Bukankahengkau dulu juga seorang penderita kusta yang dikucilkan masyarakat. Saat itu engkau sangat miskin dan kemudian Allah SWT menganugerahkan kekayaanpadamu?'

'Harta ini kuwarisi secara turun temurun,' ujar lelaki itu dengan sombong.

'Jika engkau berbohong, maka Allah SWT mengembalikanmu sepertikeadaan semula…."

Beliau melanjutkan, "Lalu malaikat itu mendatangi orang yang pernah menderita kebotakan dangan menyamar sebagai seorang lelaki botak seperti dirinya. Ia mengatakan seperti apa yang dikatakannya kepada lelaki yangmenderita kusta di atas. Dan diapun menjawab seperti apa yang dijawab olehrekannya. Kemudian malaikat berkata, 'Jika engkau berbohong, maka Allah SWTakan mengembalikanmu pada keadaanmu semula…'"

Beliau bersabda, "Setelah itu ia mendatangi orang yang pernah kehilangan penglihatannya dengan menyamar sebagai lelaki tua buta dan berkata, 'Seorang lelaki miskin dan Ibnu Sabil. Dalam perjalanan hidupku aku tidak lagi memiliki siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa. Hari ini tidak ada seorangpun yang kuminta, kecuali Allah SWT kemudian kepadamu. Aku meminta atas nama yang mengembalikan penglihatanmu, seekor kambing guna kelangsungan hidupku.'

Lelaki itu berkata, 'Aku pernah mengalami kebutaan, lalu Allah SWTmengembalikan penglihatanku seperti sedia kala. Ambilah sesukamu dan tinggalkan sesukamu. Demi Allah, hari ini aku tidak akan mempersulit segala sesuatu yang ingin kau ambil, demi Allah. (Yakni aku tidak akan mempersulitmu dengan menolak sesuatu yang ingin kau minta dan kau ambil).'

Lalu malaikat itu berkata, 'Peliharalah apa-apa yang kau miliki.Sesungguhnya kalian telah diuji. Sesungguhnya Allah SWT meridhaimu danmemurkai kedua rekanmu.'"


sumber : kisah-kisah Islam by Heksa
 
Read more...

Senin, 15 September 2014

Jendela Rumah Sakit

0 komentar
Jendela Rumah Sakit
Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskan duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas pinggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, perkerjaan, keterlibatan mereka di ketetaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.
Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada diluar sana.
Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.
Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela denga detail, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Persaaanya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk didekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang kedua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.
Begitulah seterusnya, dari hari ke hari, dan satu minggu pun berlalu.
Suatu pagi, perwat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia denga tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkan ke ruang jenazah. Kemudian pria yng kedua ini meminta pada perawat agar bisa dipindahkan ke tempat tidur di dkat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan, pri ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan meninkmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjenguknya kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya..??????????? ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah “TEMBOK KOSONG”
Ia berseru memanggil perwat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang ynag “BUTA” bahkan bahkan tak bisa melihat tembok sekalipun.
“Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” kata perawat itu
Renungan
Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata, adalah layaknya pemicu, yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata, akam selalu memacu dan memicu kita untuk mengerakkan setiap anggota tubuh kita, dalam berpikir dan bertindak.
Kita percaya, dalam kata-kata, tersimpan kekuatan yang sangat kuat. Dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan yang sangat kuat, dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata, akam selalu hadir pada kita yang percaya
Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada ornag lain. Menyampaikan keburukan, sebandig dengan setengah kemuraman, namun, menyampaikan kebahgiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendri.

Semoga Bermanfaat..!!!
سبحانك لا علم لنا إلا ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم
Silakan dishare jika bermanfaat...
Read more...