Banner 468 x 60px

 

Kamis, 28 April 2016

Haji berkali-kali pengabdian terhadap setan.

0 komentar

Ini tulisan beliau yang tidak terlupakan:

Haji Pengabdi Setan

Oleh: Ali Mustafa Yaqub*

IBADAH haji 1426 H, pekan lalu, usai sudah. Jamaah haji Indonesia mulai pulang ke Tanah Air. Bila mereka ditanya apakah Anda ingin kembali lagi ke Mekkah, hampir seluruhnya menjawab, ''Ingin.'' Hanya segelintir yang menjawab, "Saya ingin beribadah haji sekali saja, seperti Nabi SAW."

Jawaban itu menunjukkan antusiasme umat Islam Indonesia beribadah haji. Sekilas, itu juga menunjukkan nilai positif. Karena beribadah haji berkali-kali dianggap sebagai barometer ketakwaan dan ketebalan kantong. Tapi, dari kacamata agama, itu tidak selamanya positif.

Kendati ibadah haji telah ada sejak masa Nabi Ibrahim, bagi umat Islam, ia baru diwajibkan pada tahun 6 H. Walau begitu, Nabi SAW dan para sahabat belum dapat menjalankan ibadah haji karena saat itu Mekkah masih dikuasai kaum musyrik. Setelah Nabi SAW menguasai Mekkah (Fath Makkah) pada 12 Ramadan 8 H, sejak itu beliau berkesempatan beribadah haji.

Namun Nabi SAW tidak beribadah haji pada 8 H itu. Juga tidak pada 9 H. Pada 10 H, Nabi SAW baru menjalankan ibadah haji. Tiga bulan kemudian, Nabi SAW wafat. Karenanya, ibadah haji beliau disebut haji wida' (haji perpisahan).

Itu artinya, Nabi SAW berkesempatan beribadah haji tiga kali, namun beliau menjalaninya hanya sekali. Nabi SAW juga berkesempatan umrah ribuan kali, namun beliau hanya melakukan umrah sunah tiga kali dan umrah wajib bersama haji sekali. Mengapa?

Sekiranya haji dan atau umrah berkali-kali itu baik, tentu Nabi SAW lebih dahulu mengerjakannya, karena salah satu peran Nabi SAW adalah memberi uswah (teladan) bagi umatnya. Selama tiga kali Ramadan, Nabi SAW juga tidak pernah mondar-mandir menggiring jamaah umrah dari Madinah ke Mekkah.

Dalam Islam, ada dua kategori ibadah: ibadah qashirah (ibadah individual) yang manfaatnya hanya dirasakan pelakunya dan ibadah muta'addiyah (ibadah sosial) yang manfaatnya dirasakan pelakunya dan orang lain. Ibadah haji dan umrah termasuk ibadah qashirah. Karenanya, ketika pada saat bersamaan terdapat ibadah qashirah dan muta'addiyah, Nabi SAW tidak mengerjakan ibadah qashirah, melainkan memilih ibadah muta'addiyah.

Menyantuni anak yatim, yang termasuk ibadah muta'addiyah, misalnya, oleh Nabi SAW, penyantunnya dijanjikan surga, malah kelak hidup berdampingan dengan beliau. Sementara untuk haji mabrur, Nabi SAW hanya menjanjikan surga, tanpa janji berdampingan bersama beliau. Ini bukti, ibadah sosial lebih utama ketimbang ibadah individual.

Di Madinah, banyak ''mahasiswa'' belajar pada Nabi SAW. Mereka tinggal di shuffah Masjid Nabawi. Jumlahnya ratusan. Mereka yang disebut ahl al-shuffah itu adalah mahasiswa Nabi SAW yang tidak memiliki apa-apa kecuali dirinya sendiri, seperti Abu Hurairah. Bersama para sahabat, Nabi SAW menanggung makan mereka. Ibadah muta'addiyah seperti ini yang diteladankan beliau, bukan pergi haji berkali-kali atau menggiring jamaah umrah tiap bulan. Karenanya, para ulama dari kalangan Tabiin seperti Muhammad bin Sirin, Ibrahim al-Nakha'i, dan Malik bin Anas berpendapat, beribadah umrah setahun dua kali hukumnya makruh (tidak disukai), karena Nabi SAW dan ulama salaf tidak pernah melakukannya.

Dalam hadis qudsi riwayat Imam Muslim ditegaskan, Allah dapat ditemui di sisi orang sakit, orang kelaparan, orang kehausan, dan orang menderita. Nabi SAW tidak menyatakan bahwa Allah dapat ditemui di sisi Ka'bah. Jadi, Allah berada di sisi orang lemah dan menderita. Allah dapat ditemui melalui ibadah sosial, bukan hanya ibadah individual. Kaidah fikih menyebutkan, al-muta'addiyah afdhol min al-qashirah (ibadah sosial lebih utama daripada ibadah individual).

Jumlah jamaah haji Indonesia yang tiap tahun di atas 200.000 sekilas menggembirakan. Namun, bila ditelaah lebih jauh, kenyataan itu justru memprihatinkan, karena sebagian dari jumlah itu sudah beribadah haji berkali-kali. Boleh jadi, kepergian mereka yang berkali-kali itu bukan lagi sunah, melainkan makruh, bahkan haram.

Ketika banyak anak yatim telantar, puluhan ribu orang menjadi tunawisma akibat bencana alam, banyak balita busung lapar, banyak rumah Allah roboh, banyak orang terkena pemutusan hubungan kerja, banyak orang makan nasi aking, dan banyak rumah yatim dan bangunan pesantren terbengkalai, lalu kita pergi haji kedua atau ketiga kalinya, maka kita patut bertanya pada diri sendiri, apakah haji kita itu karena melaksanakan perintah Allah?

Ayat mana yang menyuruh kita melaksanakan haji berkali-kali, sementara kewajiban agama masih segudang di depan kita? Apakah haji kita itu mengikuti Nabi SAW? Kapan Nabi SAW memberi teladan atau perintah seperti itu? Atau sejatinya kita mengikuti bisikan setan melalui hawa nafsu, agar di mata orang awam kita disebut orang luhur? Apabila motivasi ini yang mendorong kita, maka berarti kita beribadah haji bukan karena Allah, melainkan karena setan.

Sayangnya, masih banyak orang yang beranggapan, setan hanya menyuruh kita berbuat kejahatan atau setan tidak pernah menyuruh beribadah. Mereka tidak tahu bahwa sahabat Abu Hurairah pernah disuruh setan untuk membaca ayat kursi setiap malam. Ibadah yang dimotivasi rayuan setan bukan lagi ibadah, melainkan maksiat.

Jam terbang iblis dalam menggoda manusia sudah sangat lama. Ia tahu betul apa kesukaan manusia. Iblis tidak akan menyuruh orang yang suka beribadah untuk minum khamr. Tapi Iblis menyuruhnya, antara lain, beribadah haji berkali-kali. Ketika manusia beribadah haji karena mengikuti rayuan iblis melalui bisikan hawa nafsunya, maka saat itu tipologi haji pengabdi setan telah melekat padanya. Wa Allah a'lam.[ ]

*Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta

Read more...

Kamis, 21 April 2016

Cara Agar sebuah sekolah 🏫 berkembang pesat

0 komentar

Beberapa Pointers Ceramah Umum KH. Hasan A. Sahal di hadapan Pimpinan Pondok Alumni se-Jawa Sumatera di Pondok Modern Tazakka, 10 April 2016

===========.

1. Kalau pondok ingin berkembang dan maju, maka pimpinan / pengasuh harus fokus pada santri dan pesantrennya, dan harus punya sibghoh kekiaian.

2. Berdasarkan pengalaman Gontor dan pengamatan puluhan tahun terhadap pondok-pondok alumni maka sebaiknya untuk para kiai pesantren:
- kiai jangan di bawah yayasan
- kiai jangan nyambi PNS
- guru-guru jangan pula nyambi PNS
- kiai jangan banyak kegiatan di luar (dakwah, gerakan politik praktis, dan bisnis)
- kiai harus mengajar santri
- kiai jangan magang bupati / legislatif
- kiai jangan ikutan partai
- rumah kiai jangan kelihatan megah seperti istana, klo perlu tidak lebih baik drpd asrama santri
- keuangan administrasi pondok hrs profesional / jgn dipegang bu nyai

3. Kecepatan kemajuan pondok diantaranya adalah sesuai kadar diwakafkannya, juga kadar keikhlasannya. Bila statusnya wakaf 100% dan ditunjang keikhlasan yang tinggi, insyaAllah akan berkembang dan maju. Tetapi, jika setengah-setengah, maka setengah-setengah pula perkembangan dan kemajuannya.

4. Pondok bukan lembaga pergerakan praktis, akan tetapi lembaga pendidikan. Fokus mendidik dan mengasuh anak-anak dan menyiapkan mereka untuk menjadi "mundzirul qaum".

Maka, anak-anak harus dididik "tafaqquh fid-din" (mendalami ilmu agama) di pondok supaya bisa menjadi "mundzirul qaum" (pencerah umat). Sebab, sekarang ini yang terjadi "mundzirul qaum" nya "ghoiru mutafaqqih fid-din". Ini kecelakan besar untuk umat dan bangsa. Kalau pondok meninggalkan sibghoh ini sebagai tempat "tafaqquh fid-din" lalu siapa yang akan mengambil peran ini?

5. Di pondok itu kiai mendidik kehidupan, bukan sekedar mengatur kehidupan. Mengatur kehidupan itu seperti menejer, direktur, yang penting ada sistem dan SOP tinggal jalankan.

Akan tetapi mendidik kehidupan itu ketekunan, keikhlasan, keteladanan dan keterpanggilan yang dilandasi oleh nilai-nilai, jiwa, falsafah hidup dan sakralitas.

Bukan sekedar mengatur bagaimana santri makan, tidur dan sekolah, akan tetapi mendidik mereka cara makan yang benar, cara tidur yang benar, cara belajar yang benar dengan niat dan orientasi yang lurus. Dan itu bukan sekedar diomongkan, tetapi diteladankan. Itulah mendidik.

6. Di pondok itu jangan berfikir apa dan berapa yang didapat: saya dapat apa, keluarga dan anak saya dapat apa, fasilitas apa, itu namanya sampah perjuangan. Yang berlaku di pondok adalah: apa yang bisa aku lakukan untuk santri dan pesantren.

Tidak ada transaksi materialistik, tidak ada kontrak-kontrakan, karena semua yang di pondok ini berangkatnya dari keterpanggilan. Bukan mencari pekerjaan, bukan mencari popularitas!

Give, give and give, itu yang berlaku di pondok. Bukan take and give, apalagi take, take and take. Itu sampah perjuangan. Sampah kehidupan.

Disarikan oleh:
@anang rikza masyhadi
Ketua Umum IKPM Pekalongan

Copas

Read more...

Senin, 11 April 2016

List sponsorship agenda mahasiswa

0 komentar

Yg lg butuh info sponsor monggo.

Semoga berguna
  
info󰀀SPONSORSHIP

1. Unilever (Pak Heru Prabowo)08129527058

2.Bank BNI (Pak Gatot)
081196687

3. Acer (Pak Donald)08567565437

4. Air Asia (Bu Yanti)
021-30405390

5. Indosat (Bu Venty)08151688000

6. Mayora (Bu Diah)
021-5655319

7. Aqua
021-94053735

8. XL (Bu Roseyanti)0818719355

9. Smart (Pak Titon Wahyu)
0881211488

10. Bolpoin Standart (Pak Woro)021-2313247

11. BCA Prioritas (Pak Yudi Darmadi)08121070402

12. Nutrifood (Laode Hartanto)08889115215

13. Esia (Pak Irshad)081380901089

14. Sony Music (Pak Toto)
0818130132

15. Danone (Pak Adrian)
0817139228

16. Bank Niaga
Ibu Riesa081808400488

17. KratingdaengBp Jhony08568195658

18. BCA
Ibu Wike
0812835180

19. Flexi (Pak Firdaus)021-70733800

20. Honda (Pak Rofiai)021-6510403

21. Panasonic (Bu Josephine) 021-8090108

22. Nissan 021-8582323

23. Jack&Jill (Pak Bernard)085921213151

24. Kalbe Nutritionals (Luhur)08159067856

25. Sidomuncul021-7653535

26. Mustika Ratu (Bu Lena)
021-87703685

27. Bakrie (Bu Rina)
0816730991

28. Ultra Milk (Pak Deni)
08176875501

29. Sosro (Pak Rahmat)021-93173113

30. Walls (Pak Sugi)
081311430020

31. Nestle (Pak Vikko Wira)
0811412312

32. Campfood (Pak Wawan)
0818816590

33. Satelindo (Pak Didi Korompis)0816108108

34. Indofood021-57958822

35. Milo (Pak Irvan)08567272196

36. Gramedia (Bu Rita)
021-75483800

37. Coca Cola (Pak Gery)
08567066533

38. Pocari Sweat (Pak Nofriandi)021-7697475

39. HiLo Teen 021-46829451

40. RCTI (Pak Wahyu Ramadan)08112225678

41. Trans 7
(Batara Anggasani)08129630205

42. Astra (Pak Didin)
08161352569

Mahasiswa punya acara, butuh sponsor?
Ada link sponsor nih, dicoba yaaa semoga bisa bantu buat acara kedepan.

Garuda Indonesia: Kirim email proposal sosialmedia@garuda-indonesia.com

Teh Pucuk Harum: Kirim proposal ke Mayora Jl. Daan Mogot KM. 18 Kalideres, Jakarta Barat

BRI: Kirim proposal event ke Gedung Kantor BRI 1 Divisi Kesekretariatan Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46 Jakarta 10210. Konfirmasi pengiriman proposal dapat menghubungi hotline 021-5751966

Bloop Endorse atau Urbie Store: Kirim proposal ke marketingbeu@yahoo.com

Hydro Coco: Kirim proposal ke promosi@myhydrococo.com dan ke message di FB Hydro Coco dalam bentuk PDF.

Silver Queen: Kirim email proposal ke info@silverqueensantai.com

Nutrijell: Kirim proposal kerjasama ke marketing@forisa.co.id

Brands Essence ID: Kirim proposal ke brandscs@cerebos.co.id

Zalora Indonesia: partner.program@zalora.co.id

Marina Natural: Kirim proposal ke gati@tempogroup.com atau dian@tempogroup.com atau vidya@tempogroup.com. Telpon 021-29218888 Ext. 5220/5221 UP Gati/Septian Marina

Tango: Kirim proposal ke andrien@ot.co.id file max. 2 MB

Post-it Indonesia: Kirim proposal fisik ke PT 3M Indonesia, Perkantoran Hijau Arkadia, Tower F, 8th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan 12520

HiLo Teen: Kirim proposal ke customer@hilo.co.id

Mudah-mudahan bermanfaat -dari grup.sebelah

Read more...