Banner 468 x 60px

 

Kamis, 19 Februari 2015

( HIKMAH ) KISAH DIBALIK SEDEKAH UANG DAN DAGING AYAM SEORANG AHLI IBADAH

0 komentar
Dia adalah Rabi’ bin Khutsaim bin ‘Aidz rahimahullah. Ia adalah murid Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, yang menjadi pewaris ilmunya, peneladan akhlaknya, imam dalam ibadah, zuhud, dan wara’. Suatu kali. Rabi’ pergi bersama dengan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Mereka berdua melihat tukang besi. Mereka berdua melihat besi yang sedang menyala dan ditempa. Lalu, Ibnu Mas’ud melanjutkan ke tempat lain. Sampai ditepian sungai Eufrat. Ditepian sungai yang membelah kota Bagdad itu, mereka bertemu dengan seorang pandai besi yang mengerjakan pembuatan perkakas. Saat melihat api yang menyala-nyala itu, Abdullah bin Mas’ud membacakan ayat al-Qur’an : “Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya. Dan, apabila mereka dilemparkan ketempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan”. (al-Furqan :25:12-13). Saat itu, tiba-tiba Rabi’ pingsan, dan digotong ke rumahnya.
Rabi’ bin Khutsaim rahimahullah telah mencapai tingakt rasa takut kepada Allah Azza Wa Jalla yang sangat tinggi. Hatinya selalu dipenuhi oleh khasyatillah (takut kepada Allah). Orang yang keadaan seperti itu, pasti akan ringan bagi dari segala musibah dan ujian dunia.
Saat menjelang malam Ia jarang tidur. Ia tak memejamkan matanya. Saat orang lain sedang asyik dibuai mimpi-mimpi. Keluarganya pun kasihan kepadanya.Sampai seorang putrinya menegurnya. “Wahai ayah!. Mengapa selalu terjaga? Padahal orang-orang sedang asyik tidur?”. Orang itu menjawab pertanyaan putrinya. “Sesungguhnya neraka janaham terbayang di mataku!, ucap ayahnya. Suatu ketika. Orang itu berkata kepada putrinya yan ia cintai itu, dan berkata : “Aku sangat takut. Takut aku tergelincir ke dalam neraka”, kata ayahnya.
Bila pagi tiba. Ia berkata :”Selamat datang, wahai para malaikat Allah. Tulislah, ‘Bismillaahir-Rahmanaanir-Rahim, subhanallah, wal-hamdulillah, laa Ilahaa illallaah wallaahu Akbar!”. Ia sangat meresapi makna all-Qur’an, bila membacanya. Mengetahui apa yang diperintah dan larangannya. Mengenal betul janji dan ancamanNya. Suatu kali, ia melakukan shalat tahajud, dan membaca ayat : “Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, yaiu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu”. (al-Qur’an : 45:21) Ayat itu merasuk ke dalam pikirannya. Sampai tidak dapat melanjutkannya. Ayat itu diulang-ulang sampai pagi hari. Ia merasakan lezatnya, ketika membaca al-Qur’anul Karim.
( Sedekah Daging Ayam )
Pernah Rabi’ terkena penyakit lumpuh dalam waktu yang lama. Suatu ketika ia ingin makan daging ayam. Namun, ia menahan keinginannya itu selama empat puluh hari. Baru, ia berkata kepada istrinya : “Aku ingin makan daging ayam sejak empat puluh hari yang lalu, agar keinginanku dapat diredam”, ucapnya. “Subhanllah.Mengapa itu tidak engkau lakukan?”, sahut istrinya. Maka, istrinya menyuruh seseorang pergi ke pasar membeli ayam. Lalu, disembelihnya ayam itu. Usai menyembelih ayamnya, lalu memasak ayam itu, dan dicampur dengan roti, kemudian istrinya menghidangkan masakan itu kepada suaminya.
Betapa. Saat Rabi’ akan makan hidangan ayam beserta roti, di depan pintu datanglah seorang pengemis dan meminta- “Berikanlah ini kepadanya. Semoga Allah Azza Wa Jalla memberkahi”, kata Rabi’ kepada istrinya. “Subhanallah”, sahut istrinya. “Sudahlah. Berikan kepada dia”, kata Rabi’. Isterinya lalu berkata : “Kalau begitu aku akan melakukan hal-hal yang lebih baik”, tukas istrinya. “Apa?”, tanya Rabi’ kepada istrinya. “Aku akan memberikan uang seharga makanan ini”, jawab isterinya. Setelah isterinya menyerahkan uang itu kepada pengemis itu, lalu Rabi’ berkata :”Berikanlah uang berikut makanan itu seluruhnya”.
Suatu hari datang seoran laki-laki ke rumahnya meminta nasehat. Rabi’ rahimahullah mengambil kertas lalu menulsikan kata-kata : “Katakanlah, marilah kebucakan apa yang diharamkan Tuhanmu,yaitu : Janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Berbuat baiklah terhadap kedua orang tuamu (ibu-bapak), dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin. Kami akan memberi rezeki kepada kamu dan mereka,dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan keji, janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah, melainkan dengan sebab yang benar”.
Rabi’ bin Khutsaim telah memberikan teladan. Memberikan pelajaran. Memberikan arahan. Semua menjadi jalan menuju kehidupan yang diridhai Allah Azza Wa Jalla. Tak ingin mendapatkan murkaNya, kelak di akherat nanti. Wallahu ‘alam.
Bâraka Allâh fîkum. Amiin
Semoga Bermanfaat..!!!
سبحانك لا علم لنا إلا ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم
Silakan dishare jika bermanfaat...
Silakan Add FB : Si Edu
Invite Pin BB : 74ECB4C5
insya allah bermanfaat....
Siedubookstore " Ketika Membaca menjadi sebuah kesenangan"
" Totebag Si Edu >> Will Come soon ."
Cukup Allah menjadi pelindung dan menjadi wakil urusan kita ..
حسبنا الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير
Read more...