Banner 468 x 60px

 

Kamis, 30 Juni 2016

Perbedaan makna maghfirah مغفرة dengan 'afuw عفو

0 komentar

Perbedaan antara Maghfirah (مغفرة) dengan 'Afuw (عفو)
🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅

Oleh Syeikh Abu Yusuf

⚡Maghfirah adalah hak Allah untuk mengampuni kita atas segala dosa-dosa kita (dosa kecil, karena dosa besar hanya diampuni dengan taubat -red), tetapi dosa-dosa tersebut akan tetap tercatat di dalam buku amalan kita selama di dunia. Maghfirah adalah ampunan Allah atas dosa-dosa kita, tetapi di Hari Pembalasan kelak, dosa-dosa tersebut tetap tertulis di dalam rapor kita. Allah akan menanyai kita tentang dosa-dosa tersebut, tetapi Allah tidak akan menghukum kita karenanya

⚡'Afuw adalah hak Allah untuk mengampuni dosa-dosa kita, lalu menghapusnya dari buku catatan amal kita selama di dunia. Seolah-olah, kita tidak pernah melakukan dosa-dosa tersebut. 'Afuw adalah ampunan Allah atas dosa-dosa kita, yang lalu dosa-dosa tersebut akan dihapus secara total dari rapor kita, dan Allah tidak akan menanyai kita tentang dosa-dosa tersebut di Hari Pembalasan

❗Itulah kenapa Rasulullah (ﷺ) memerintahkan kita untuk membaca doa berikut di malam Laylatul Qadr:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

(Ya Allah, Engkaulah Satu-satunya yang Maha Pengampun, dan Engkau suka memberi ampunan. Maka dari itu, ampunilah aku),
(HR Ahmad, Ibn Majah, dan Tirmidhi)

❗Jadi, pastikan kita senantiasa membaca doa tersebut sepanjang waktu, sebanyak mungkin. Jadikan ia sebagai dzikir harian kita.

🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅

Bayangkan bahwa diri kita sedang berdiri di Hari Pembalasan, dimintai pertanggungjawaban atas segala amal perbuatan kita, dan kita tidak memiliki jaminan untuk memasuki Jannah-Nya.

Tiba-tiba, kita mendapati bahwa kita memiliki bergunung-gunung Hasanat (pahala) di dalam rapor kita.

Tahukah kita dari mana pahala yang begitu banyak tadi datang?

Karena ketika di Dunia, kita terus-menerus mengucapkan, "SubhanAllah wa bihamdihi, SubhanAllah al 'Adhim."

Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda, "Dua kalimat yang ringan di lidah, tetapi berat timbangannya. Keduanya begitu disukai oleh Arrahman (Maha Pengasih) :

سُبْحَانَ اللّهِ وَ بِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللّهِ الْعَظِيمِ

SubhanAllahi wa biHamdihi, Subhan-Allahi 'l-`adheem
(Mahasuci Allah, dengan segala pujian dan kesucian hanya teruntuk bagiNya, Yang Mahabesar)
(HR Bukhari, Muslim).

Coba bayangkan betapa banyak pahala yang akan dilipatgandakan jika kita membagikan ilmu ini, ilmu tentang keutamaan berzikir mengingat Allah.

Betapa banyak yang akan mengucapkannya, dan kita akan mendapat aliran pahala dari mereka yang mengamalkannya setelah mengetahuinya dari kita.

"Sesiapa yang menunjuki orang lain pada kebaikan, baginya pahala yang sama dengan mereka yang melakukannya,"
(HR Muslim).

Wallahua'lam bish shawwab

🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅
Diterjemahkan dari Bahasa Inggris oleh: Irfan Nugroho

Read more...

Selasa, 28 Juni 2016

Seputar Fiqih Ketika mudik

0 komentar

🍃 FAQ ( _Frequently Asked Question_ ) 🍃

*Seputar Fiqh di Kala Mudik*

🏍🚙🚎🚅⛴✈🚁🚀

👉🏻 Berikut ini adalah hal yang sering ditanyakan (FAQ) masyarakat awam selama mudik.

Tanya jawab ini berfokus pada jawaban, bukan pembahasan, sehingga bentuknya ringkas dan praktis untuk yang butuh jawaban segera.

📚 Disusun oleh tim Relawan Literasi, dan sebagai narasumber adalah Al Ustadz Al-'Aliim Farid Nukman Hasan Hafidzahullaah 📚

Semoga bermanfaat 🤗

📝 Kewajiban apa saja yang diringankan ketika dalam perjalanan?

👳🏻 Shalat bisa dijamak dan atau diqashar, puasa bisa dibatalkan diganti di hari lain, shalat bisa di kendaraan jika tidak mungkin singgah.

📝 Apa pengertian sholat jamak dan qashar?

👳🏻 Jamak adalah menggabung dua waktu shalat dalam satu waktu, yaitu zuhur dan ashar, juga maghrib dan isya. Subuh tidak ada jamak.

Qashar adalah meringkas shalat yang empat rakaat; seperti zuhur, ashar, dan isya menjadi dua rakaat. Subuh dan maghrib tidak bisa diqashar

📝 Apa perbedaan jamak dan qashar?

👳🏻 Jamak disebabkan oleh masyaqqat (kesulitan/kepayahan/kesempitan) jika dikumpulkan semua dalil maka seperti sakit, takut dengan orang kafir, kesibukan yang sangat, hujan deras, safar, sedang menuntut ilmu syar’i, bahkan nabi pernah sedang di rumah, tidak sakit, tidak hujan, beliau menjamak shalat. Tapi, ini hanya boleh dilakukan sesekali saja, sebagaimana penjelasan ulama. Saat safar, jamak boleh dilakukan sebelum berangkat.

Qashar disebabkan oleh safar saja, dan dilakukannya hanya boleh jika sudah berangkat dan sudah keluar dari daerah asal.

📝 Perjalanan sejauh apa agar diperbolehkan menjamak atau mengqashar sholat?

👳🏻 Imam Ibnul Mundzir mengatakan ada lebih 20 pendapat tentang ini. Tapi, yang paling umum dianut oleh ulama sejak masa sahabat nabi adalah jika sudah 4 Burud, yaitu sekitar 88Km.

📝 Apakah boleh menjamak/qashar sholat karena alasan macet?

👳🏻 Macet, jika menghasilkan masyaqqat (kesulitan/kepayahan/kesempitan) maka boleh jamak shalat. Ada pun qasharnya tergantung jarak yang sudah ditempuh.

📝 Mana yang lebih afdhal, menjamak/qashar sholat atau sholat seperti biasa ketika dalam perjalanan?

👳🏻 Jika syarat-syarat sudah terpenuhi maka mengambil keringanan untuk jamak dan qashar lebih utama diambil. Sebab itu adalah karunia dari Allah Ta’ala bagi umatnya.

📝 Apa hukumnya sholat duduk di atas kendaraan?

👳🏻 Boleh, jika memang tidak memungkinkan untuk turun singgah. Sebab Nabi pernah melakukan dan juga para sahabat juga pernah melakukan.

📝 Bagaimana bila terjebak macet dan tak sempat sholat berdiri, boleh sholat sambil duduk?

👳🏻 Boleh, jika memang tidak mampu berdiri, baik karena sakit, atau karena posisi yang sulit berdiri secara normal. Fattaqullaha mastatha’tum – bertaqwalah kepada Allah semampu kamu…

📝 Mana yang lebih afdhol, tetap berpuasa atau berbuka ketika dalam perjalanan?

👳🏻 Jika dia kuat melanjutkan puasa, maka lebih baik dia puasa saja. Tapi, jika dia tidak kuat atau lemah, maka lebih baik berbuka saja. Nabi pernah melakukan keduanya dalam safarnya, Beliau pernah puasa, pernah juga berbuka.

📝 Orang yang tetap berpuasa saat berpergian, misal dari Aceh ke Surabaya, dan ia sahur saat masih di Aceh, apakah berbukanya harus mengikuti waktu Aceh atau Surabaya?

👳🏻 Ikuti waktu dimana dia berada, jika saat sahur di aceh, maka ikuti waktu Aceh. Jika saat berbuka sedang di Surabaya maka ikut waktu di Surabaya, bukan di Aceh.

📝 Saat terjebak macet, bolehkah tayamum dengan debu yang ada di jok mobil?

👳🏻 Boleh, baik debu yang ada di jok, dinding, tanah, dan benda suci lain yang terdapat debu.

📝 Apakah boleh berwudhu menggunakan air mineral? Harus berapa liter?

👳🏻 Boleh, air mineral berasal dari air sungai atau pegunungan, suci dan mensucikan. Proses penyulingan atau pemurnian tidak mengubah hukum tersebut.

📝 Boleh tidak sholat sambil duduk di samping penumpang lain yang berlainan jenis kelamin?

👳🏻 Sebaiknya tidak tidak demikian, tapi jika tidak memungkinkan dan tidak sampai bersentuhan tidak apa-apa. Atau, bisa juga menjamak saja jika sidah sampai di tujuan

📝 Apakah sholat boleh di-qodho'?

👳🏻 Boleh, khususnya pada shalat-shalat wajib yang baru saja ditinggalkan. Sebab Nabi dan para sahabatnya seperti Umar r.a., pernah melakukan. Tapi qadha terjadi karena ketiduran dan lupa, bukan saat terjaga dan sengaja. Ada pun jika qadhanya adalah shalat-shalat yang sudah lama ditinggalkan bertahun-tahun, maka ulama beda pendapat. Sebagian mesti qadha, dengan mengitung semampunya jumlah shalat yang ditinggalkan lalu dia shalat sebanyak-banknya untuk itu. Ulama lain mengatakan tidak ada qadha untuk yang seperti itu, tapi banyak-banyak shalat sunnah, istighfar dan banyak taubat.

📝 Bila pakaian terkena najis dan tak sempat diganti dalam perjalanan, tetap lakukan sholat atau diqodho' saja?

👳🏻 Bersihkan saja, kucek-kucek sampai bersih, baik dengan air atau pasir, debu, yang bisa mensucikan. Jika tidak mungkin juga bisa dijamak ta'khir saat sampai tujuan.

📝 Apakah muntah termasuk najis?

👳🏻 4 madzhab menyatakan najis, tapi mereka berbeda dalam sifat zat muntah seperti apa yang najis itu.

📝 Bolehkah buang air kecil di semak-semak saat terjebak macet?

👳🏻 Pada dasarnya tidak boleh, sebab nabi melarang keras buang hajat di jalan tempat manusia lalu lalang dan tempat manusia berteduh. Tapi, jika kondisinya seperti yang ditanyakan, maka bisa kencing di botol lalu istinja dengan tisue, kalau tidak bisa juga maka kencing di semak adalah pilihan terakhir. Kaidahnya: Idza dhaqqa ittasa'a - jika keadaan sulit dan sempit maka dilapangkan.

📝 Bagaimana cara berwudhu yang hemat air?

👳🏻 Bisa membasuh yang wajib saja, wajah, kepala, tangan sampai siku, kaki sampai mata kaki.

📝 Selama di kampung apakah sholat boleh dijamak/qashar?

👳🏻 Boleh, qashar saja, tanpa jamak. Jamak boleh lagi dilakukan jika ada masyaqqat (kesulitan) di sana. Nabi pernah qashar 20 hari di Tabuk, beberapa sahabat nabi ada yang qashar 6 bulan, 1 tahun, bahkan 2 tahun, itu dilakukan dengan syarat tidak berniat jadi penduduk tetap di situ.

📝 Apa hukum ziarah kubur?

👳🏻 Sunah, dan bisa dilakukan kapan saja

📝 Apa hukum membaca Qur'an saat ziarah kubur?

👳🏻 Khilafiyah ulama, antara yang membolehkan seperti Imam Asy Syafi'i dalam riwayat Abu Bakar Al Khalal dalam kitab Al Quraah fil Qubuur, juga Imam Ahmad bin Hambal seperti yg disebutkan oleh Imam Ibnu Qudamah dalam Syarhul Kabir, dan Imam Ibnul Qayyim dalam Ar Ruuh. Sementara ulama lain memakruhkan seperti Imam Abu Hanifah dan Imam Malik.

📝 Apa yang harus dilakukan saat ziarah kubur?

👳🏻 Ucapkan salam, membuka alas kaki jika memungkinkan, mendoakan, dan dzikrul maut, ini disepakati anjurannya. Sedangkan yang diperselisihkan seperti membaca Al Quran, menyiram air, dan meletakkan pohon di kubur.

Yang dilarang adalah meninggikan kubur melebihi sejengkal, meratap, dan meminta-minta kepada penghuni kubur.

📝 Apa hukumnya memanfaatkan jasa penukaran uang di pinggir jalan, yang mana uang yang dikembalikan ke kita jumlahnya lebih kecil daripada uang yang kita berikan?

👳🏻 Itu terlarang. Tampaknya "penukaran", tapi itu adalah membeli uang pakai uang. Ini terlarang. Kalau pun mau dikatakan penukaran, juga terlarang. Yaitu merupakan riba nasi'ah: pertukaran barang sejenis dengan adanya nilai lebih. Ini haram juga.

📝 Bila sedang puasa sunnah (puasa syawal) dalam suasana lebaran, lalu silaturahim ke rumah saudara dan di sana di suguhi makanan, apakah harus dibatalkan puasa sunnahnya?

👳🏻 Bebas memilih, lanjutkan puasa atau batalkan. Untuk puasa sunnah, kata nabi, kita adalah rajanya. Batalkan silakan, lanjutkan juga bagus.

📝 Apakah memungkinkan mencari malam lailatul qadar bila sedang dalam perjalanan?

👳🏻 Lailatul Qadar adalah milik siapa pun yang beribadah saat itu. Baik sedang i'tikaf, safar, di rumah sakit, di rumah saja, yang penting dia ibadah saat itu. Baik shalat sunnah, tilawah, dan dzikir. Jadi, I'tikaf bukan syarat untuk mendapatkan Lailatul Qadar.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Selamat mudik. Syariat Islam tidak untuk memberatkan kita. Tapi sebagai sarana menghamba pada Allah. Mohon maaf lahir dan batin. Taqobalallahu minna wa minkum. 🙏🙏🙏

📋 Relawan Literasi & Al Ustadz Al-'Aliim Farid Nukman Hasan Hafidzahullaah 📋
www.ayolebihbaik.com

Read more...

Senin, 20 Juni 2016

Alasan mengapa Islam menyebar seluruh pelosok negeri

0 komentar


*Umar dan sahabat langsung menangis & terdiam*

  السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ 

"Kisah ini adalah salah satu jawaban dari pertanyaan mengapa Islam tetap bisa  bertahan sampai sekarang. 

Ada satu masa dimana pertanyaan lain juga mampir dipikirkan saya; _"Adakah kilatan pedang dan tetesan darah yang membuat Islam menyebar jauh ke penjuru dunia, ataukah akhlak sang penyampai risalahnya yang membuatnya kita jatuh hati._

Isya' pada malam itu berbaris rapi di belakang Nabi Muhammad SAW para sahabat, masuk diantaranya adalah Umar Bin Khattab. 

Tapi ada yang tak biasa pada shalat jama'ah waktu itu itu, terdengar suara gesekan tulang-tulang sendi, hingga terdengar suara-suara yang memilukan; _"krek, krek , krek"_  saat  ruku' dan sujud dari arah depan, arah imam, arah baginda Nabi Muhammad SAW. 

Selesai shalat para sahabat saling pandang, dari tatapan matanya seolah mereka punya firasat yang sama; Nabi sedang sakit. Maka, selesai shalat itu mereka bergerombol mengelilingi Nabi. Umar waktu itu memberanikan diri bertanya pada beliau; _"wahai Nabi, apakah engkau sedang sakit?"_

_"Tidak"_,   jawab Nabi.

Sekali lagi Umar bertanya; _"Wahai Nabi apakah engkau sedang sakit?"_

_"Tidak"_,   tukas Nabi.

_"Tapi wahai Rasulullah_, Umar melanjutkan, _"saat shalat tadi kami mendengar ada bunyi sendi yang saling bergesekan dari badanmu."_

_"Tidak, aku tidak sedang sakit"_,   Nabi meyakinkan.

Para sahabat dan termasuk juga  Umar tak henti-hentinya memastikan Nabi dalam keadaan sehat dengan bertanya keadaan beliau, namun jawaban yang keluar dari Nabi tetaplah sama; tidak, beliau tidak sakit. 

Para sahabat tak putus asa, mereka terus bertanya pada Nabi apakah beliau sedang sakit atau tidak, karena telinga mereka telah menjadi saksi atas suara gemeratak tulang  ketika Nabi menggerakkan badan saat shalat tadi. Mereka khawatir sekali terjadi sesuatu pada Nabi, pada Rasulullah, yang sangat mereka cintai.

Terdesak oleh pertanyaan sahabat yang tak berkesudahan itu, akhirnya dalam keadaan yang sangat terpaksa Nabi mau "mengaku" dengan membuka bajunya. 

Perlahan Nabi membuka kain yang membalut perutnya. Dan para sahabat melihat ada batu-batu kecil dalam kain itu. Umar yang terkejut pun pun sontak bertanya:

_"Wahai Nabi, untuk apakah engkau membalut perutmu dengan batu?"_

_"Aku lapar, dan aku tak memiliki apa-apa untuk dimakan..."_

Dengan suara parau dan bergetar karena sedih Umar berkata: 

_"Wahai Rasulullah, sehina itukah engkau memandang kami? Apakah engkau mengira jika engkau berkata lapar, kami tidak akan memberikan makanan yang paling lezat.?"_ 

_"Wahai Rasulullah"_, Umar kembali merendahkan suaranya, _"kami semua wahai kekasih Allah, sahabatmu ini, hidup dalam kemakmuran."_

_"Tidak Umar"_, Nabi menjawab pertanyaan Umar yang beruntun ITU,  _"karena aku tahu bahwa kalian tidak hanya akan memberikan makanan lezat padaku, tapi juga *harta* bahkan juga *nyawa* kalian untukku sebagai rasa cinta. Tapi Umar, bagaimana nantinya aku akan menghadap Tuhan dan caraku untuk menyembunyikan malu, jika sebagai pemimpin aku hanya menjadi beban pada orang yang aku pimpin..??"_

Mendengar jawaban nabi tersebut Umar dan sahabat langsung terdiam dan menangis. 😭😭😭

Segala macam kecintaan yang diberikan pada junjungan Nabi Muhammad SAW  memang sudah pada tempatnya. Sudah selayaknya, sudah seharusnya. Dan itulah mengapa risalah yang beliau bawa bisa sampai pada kita hingga dengan saat ini. 
Karena Akhlaknya yang mulia... 

Dengan segala kekuatan dan kehebatan yang dimilikinya sebagai seorang kepala negara, panglima tertinggi, pemegang otoritas agama, Nabi Muhammad hanya cukup berucap satu kata untuk memenuhi perutnya dengan berbagai makanan lezat. Dan apa yang diinginkan pasti akan tersedia. Namun tidak, Beliau  tidak melakukan Itu.  Beliau sedang mengajarkan pada kita cara untuk *berpuasa, imsak, menahan "nafsu" diri*.  

Nabi yang agung itu mengajarkan cara menahan diri untuk tidak mengambil barang sedikitpun dari kekuasaan yang dimilikinya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. 

Nabi mengajarkan tentang bagaimana berp

uasa yang indah, yaitu menahan diri untuk tidak memanfaatkan apa yang menjadi amanahnya hanya untuk kelangsungan hidupnya.

Shalawat dan Salam semoga Allah curahkan bagimu wahai Kekasih Allah. Kami telah sampai di bulan Ramadhan ini untuk kesekian kalinya, namun wahai Rasulullah, kami masih juga tertatih-tatih untuk bisa mencintai dengan sungguh-sungguh dengan meneladani akhlakmu.

Yaa Allah Yaa Rahmaan, karuniakan kepada kami pemimpin2 seperti Rasulullah & para sahabat2nya. Aamiin Yaa Rabb

#Allohumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad

#keep'on'sholawat
#keep'on'Dzikir

Read more...

Sabtu, 18 Juni 2016

Kompas

0 komentar
https://plus.google.com/110236740943130816192/posts/LgiUut9QdPx?_utm_source=1-2-2
Read more...

Kamis, 16 Juni 2016

Indonesia memilih

0 komentar
https://plus.google.com/110236740943130816192/posts/LqcaHaPd7PU?_utm_source=1-2-2
Read more...