Banner 468 x 60px

 

Senin, 17 Oktober 2016

Kisah mengharukan dari seorang penjual Koran

0 komentar

Assallamualaikum wr.wb...

CERITA PAGI..

Pagi ini seorang penjual Koran berteduh di emperan sebuah masjid ...
Sejak Shubuh gerimis membasahi bumi berulang kali...
seakan menghalanginya melakukan aktivitas utk  berjualan koran seperti biasa.

Terbayang di fikiranku, tidak ada satu sen pun  uang yang akan di peroleh seandainya   hujan tidak berhenti.
Namun, ....kegalauan yang kurasakan ...
ternyata tidak nampak sedikitpun di wajah Penjual  Koran itu.
Dia tetap duduk dilantai yg dingin itu sambil tangannya memegang sesuatu. Tampaknya seperti sebuah kitab tebal yg telah lusuh krn terlalu sering di buka untuk dibaca. Kuperhatikan dari jauh, lembar demi lembar dia baca. Awalnya aku tidak tahu apa yang sedang dibacanya.
Namun perlahan-lahan ku dekati....
ternyata Kitab Suci Al-Quran yg dibacanya.

+ "Assalamu 'alaikum" ...
- “Wa'alaikumus salam"
+ “Bagaimana jualan korannya  mas ?"
- “Alhamdulillah.....
sudah terjual satu.”
+ “Susah juga ya, kalau hujan begini"

- “In syaa Allah sudah diatur rezekinya.”
+ “Terus....kalau hujannya sampai siang, gimana ?”
- “Itu berarti rezeki saya bukan dr jualan koran, tapi banyak berdoa.”
+ “Kenapa ?”
- “Bukankah  Rasulullah SAW pernah bersabda, ketika hujan adalah saat yang mustajab untuk berdoa.
Maka, kesempatan berdoa itu adalah rezeki juga.”
+ “Lantas, kalau tidak dapat uang, bagaimana ?”
- "Berarti, rezeki saya adalah bersabar"
+ "Kalau tidak ada yg bisa dimakan ?"
- “Berarti rezeki saya berpuasa"
+ “Kenapa  bisa berfikir seperti itu ?”
- “Allah SWT yang memberi kita rezeki"
Apa saja rezeki yang Allah berikan saya syukuri.
Selama berjualan koran.... walaupun tidak laku, dan harus berpuasa....
saya tidak pernah  kelaparan" - kata-katanya ikhlas menutup pembicaraan.

● Sahabat ...
Gerimispun reda....
Si penjual  koran bersiap-siap untuk menjajakan korannya.
Ia pergi sambil memasukkan Al-Quran ke dalam tasnya.

● Aku termenung.....
tanpa kusadari ...
cermin mata ku menjadi gelap.... krn rembesan air mata.
Aku tersadar....
setelah aku merenungi setiap kalimat tausiah yang diucapkan penjual  koran tadi...

0 komentar:

Posting Komentar