Banner 468 x 60px

 

Kamis, 24 Juli 2014

Anak, Ayah dan Mobil Sport

0 komentar
Anak, Ayah dan Mobil  Sport

Seorang pemuda yang sedang berada di tahun akhir sekolah mengharapkan sebuah mobil sport dari  ayahnya, lantas, si pemuda memberitahu keinginannya  kepada ayahnya. Ayahnya adalah seorang hartawan yang ternama. Ketika sang anak mengutarakannya, Sang ayah ayah hanya tersenyum. Si anak bertambah yakin,  pasti mobil itu akan menjadi
miliknya.

Beberapa bulan berlalu, dengan kesungguhannya, si anak telah lulus dengan prestasi yang gemilang. Iapun semakin yakin dengan permintaannya.

Satu hari, sang  ayah memanggil anaknya yang  sedang berada diruang baca. Sang  ayah memuji anaknya  sambil menyatakan kegembiraan dan kebahagiaannya terhadap si anak. Si anak tersenyum puas, dimatanya sudah terbayang  mobil  sport  yang selama ini menjadi idamannya itu. Tetapi…. tiba tiba sang  ayah  menghulurkan sebuah kotak yang berbungkus rapi dan cantik. Si anakpun  terkejut, matanya berkaca kaca

kemudian sianak  membuka kotak itu,  “Apa maksud  semua ini, ayah….???”. Sebuah Al-Quran kecil; imut  degan cover kulit. Dan  sebuah tulisan dengan tinta emas menghiasi tulisan khat di bagian depan. Si anak memandang ayahnya tajam, merasa dirinya dipermainkan, amarahnyapun memuncak.

“Ayah sengaja mempermainkan saya ?!.  Bukannya ayah tahu betapa saya menginginkan  mobil  itu, yah.  Saya tahu ayah mampu membelikan mobil itu. Bukannya Al qur’an ini yang saya minta..!!!”. Katanya keras sambil melempar Al qur’an tersebut diatas meja. kemudian meninggalkan sang ayah tanpa memberi sedetik waktupun untuk ayahnya bersuara. Dengan kesal sianak berlari  mengambil tas dan memasukkan bajunya kedalamnya. Kemudian sianak meninggalkan ayahnya sendiri yang basah matanya dengan air mata tanpa sempat berbicara.


10 tahun kemudian,  si anak telah menjadi orang yang sukses,
istri yg cantik dan anak-anak yang sehat, cukup membahagiakan, namun
gundah gulana, hatinya terpukul. Sudah 10 tahun..sejak peristiwa itu dia tidak
pernah melihat ayahnya lagi.

Suatu hari, seseorang memberitakan bahwasanya sang ayah telah meninggal dunia dan meninggalkan semua warisan kepada si anak. Ia diminta pulang sekarang juga untuk menyelesaikan masalah warisan

Dengan hati pilu, ia pergi untuk pertama kalinya kerumah ayahnya yang dulu. Hatinya tepukul memperhatikan banglo yg menyimpan 1001 kenangan masa lalunya. Hatinya sedih bertambah sedih tatkala  mendapati di atas meja di ruang  bacannya, Al-qur’an yang  ia lempar dulu  masih  setia berada di situ. bagaikan setianya hati ayahnya mengharapkan kepulangannya selama ini. perlahan lahan langkahnya menuju ke meja tersebut. Kemudian ia mengambil Al-qur’an itu dan membuka bukanya dengan mata yang berkaca kaca. Tiba-tiba …..

“Klinting…!”. Suara sesuatu jatuh dari  Al-qur’an. Ternyata segugus kunci. Di muka belakang Al-quran itu, sebuah sampul surat diselipkan. Kunci itu segera dipungutnya, hatinya bertanya tanya. Nyata sekali di dalam sampul surat itu terdapat nota pembelian mobil sport yang  dibelinya  dengan cash dan sepucuk warkat bertuliskan tanda tangan orang yang paling ia sayangi

“HADIAH TERISTIMEWA UNTUK PUTERAKU TERSAYANG” .

Seketika itu air mata si anak menitis deras.hatinya remuk redam  bagai ditusuk sembilu

0 komentar:

Posting Komentar